Puluhan PTN Sudah Lapor

Jumat, 21 Januari 2011 – 08:23 WIB

JAKARTA - Upaya jemput bola yang dilakukan jajaran Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), berjalan lancarKemendiknas kemarin memanggil puluhan perguruan tinggi negeri (PTN) untuk meminta klarifikasi terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2009

BACA JUGA: ITB Gantikan Jalur Mandiri dengan Undangan

Dalam pemanggilan ini kemediknas terus memacu supaya PTN-PTN tersebut bergerak cepat menindaklanjuti temuan tersebut.

Setelah mengikuti rapat di Istana Negara tadi malam, Menteri Pendidikan Nasional M
Nuh menjelaskan, dirinya masih belum mempelajari secara ditail hasil pemanggilan PTN-PTN tersebut

BACA JUGA: Korsel Bagi-bagi 10 Ribu Piano ke SD

Mantan menteri Informasi dan Komunikasi itu menjelaskan, dalam garis besar pemanggilan ini masih belum memunculkan fakta baru
"Karena memang tujuannya bukan untuk itu (menggali fakta baru, red)," terang Nuh.

Sebaliknya, dia tetap bersikukuh jika pemanggilan yang muncul dari inisiatif Inspektorat Jendral (Irjen) Kemendiknas itu, digunakan untuk menggali kelemahan dari PTN-PTN

BACA JUGA: Pekan Depan, Dana BOS Tahap Awal Sampai ke Daerah

Kemendiknas, jelas Nuh, berupaya membantu jika ada PTN-PTN yang kesulitan menyelesaikan proses tindak lanjut kepada BPK

Menurut keterangan beberapa peserta pertemuan antara PTN dengan irjen, beberapa PTN mengeluhkan ketidaksesuaian antara nominal anggaran yang dikeluarkan BPK dengan nominal yang tercatat di PTNSehingga, PTN tidak dan belum berani menindaklanjuti temuan tersebut"Beberapa PTN menjelaskan nominal BPK lebih tinggi," ucap salah satu pesertaBeberapa perwakilan PTN khawatir akan memunculkan dugaan mark up jika anggaran yang berbeda ini dipaksakan sama dengan temuan BPK.

Persoalan lainnya adalah, PTN-PTN mengatakan upaya tindaklanjut tersebut terpengaruh dari program pembangunan yang berjalan lebih dari satu tahun (multiyears)Dalam prakteknya, pembangunan yang dijalankan tersebut menggunakan anggaran dari tahun-tahun yang berbeda.

Terkait dua dugaan hasil rapat panggilan tersebut, Nuh tidak bisa mengelakDia mengatakan memang terdapat perbedaan angka nominal antara temuan BPK dengan laporan dari PTN"Biarkan satker-satker (PTN) itu berkoordinasi duluKami tetap akan memback-up," tambah mantan rektor ITS itu.

Nuh berharap, dengan proses ini kabar tidak sedap yang berhembus di kemendiknas bisa segera hilangSeperti diberitakan sebelumnya, BPK melansir hasil auditnya pada anggaran negara 2009Data yang diterima kemendiknas pada Agustus 2010 itu, menyebutkan di lingkungan kemendiknas terdapat aliran dana liar sebesar Rp 2,3 triliun

Menurut catatan kemendiknas, pos terbesar dari temuan BPK tersebut adalah pendanaan di satker (satuan kerja) kemendiknas yang berbentuk PTNSeperti di RS Pendidikan Universitas Airlangga (Unair) sebesar Rp 38 miliar dan Universitas Mataram Rp 19,5 miliar.

Irjen Kemendiknas Wukir Ragil masih menyembunyikan hasil pemanggilan PTN-PTN ituDitemui wartawan setelah menggelar pertemuan, Wukir mengatakan masih butuh waktu untuk meresume hasil paparan rektor-rektor PTN yang dia panggil"Saya usahakan secepatnya untuk bisa dipublikasikan," terang WukirPosisi irjen cukup strategis untuk mengawasi kinerja lingkungan kemendiknasWukir masih berpegang mekanisme yaitu melaporkan dulu kepada menteri.

Staf Ahli Menteri Pendidikan Nasional Bidang Informasi Media Sukemi mengatakan, hari ini (21/1) menteri akan mempelajari lebih ditail tetang hasil pemanggilan irjen kepada PTNSukemi menjelaskan, proses yang dibutuhkan menteri tidak akan memakan waktu lama"Saya sudah mendapatkan informasi dari pak menteriBesok (hari ini, red) akan kami jelaskan semuanya," tandasnya(wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PTN Boleh Seleksi Calon Mahasiswa Anak Nelayan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler