SIGI – Desa Pakuli, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, sekitar pukul 19.00 wita dihantam banjir bandangPuluhan rumah warga yang berada di Dusun III Rakuta sebagai pusat banjir, mengalami kerusakan karena terendam lumpur dan dihantam air bah, termasuk dua gereja
BACA JUGA: Klaim Didukung Amerika, Papua Minta Merdeka
Penyebab banjir akibat meluapnya Sungai Rakuta
BACA JUGA: Nama Sekdaprov Sumut Segera Ditetapkan
Lantaran tidak mampu menampung debit air, sungai yang sehari-harinya debit airnya setinggi mata kaki orang dewasa akhirnya meluap dan menghantam pemukiman wargaBACA JUGA: Mendagri Tunggu Proses Hukum Walikota Medan
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.“Setelah hujan reda, kami mendengar seperti suara helikopter yang berasal dari atas gunungSuara gemuruh itu sangat kuatSeluruh warga diimbau keluar dari dalam rumah dan mengungsi ke tempat yang aman,’’ kata Jefry, warga Dusun Rakuta
Karena hari sudah gelap, yang pertama diungsikan adalah anak-anakWarga dan orangtua diminta memperhatikan anak-anaknya jangan sampai ada yang ketinggalan di dalam rumahSetelah itu, barulah warga menyelamatkan barang-barang berharga dalam rumahnya masing-masing
Menurut Jefri, air baru surut setelah dua jam kemudianUntungnya air bah bercampur lumpur yang menghantam pemukiman warga, tidak banyak membawa material berupa batangan kayu dan batu“Ketinggian air kira-kira satu meterKami sangat bersyukur tidak ada warga yang meninggalRumah-rumah warga hanya rusak ringan seperti bagian dinding dan dapurHewan piaraan banyak yang selamat,’’ tambah Jefry.
Pantauan Radar Sulteng (Group JPNN) siang kemarin, batang kayu yang tidak lain sisa hasil tebangan, tampak berseliweran di bibir Sungai RakutaDiduga, di bagian hulu sungai itu terjadi aktivitas perambahan hutanMenurut warga setempat, aktivitas perambahan hutan di bagian hulu sungai karena dua kemungkinanPertama, adanya pembukaan kebun dan yang kedua, dugaan ilegal logging.
Akibat banjir, konsumsi air bersih warga Dusun III Rakuta dan sekitarnya menjadi tergangguPasalnya, bak air bersih yang terletak di bibir Sungai Rakuta tidak bekerja normal“Pengaruh banjir bandang yang paling dirasakan yakni konsumsi air bersih sebagian masyarakat Pakuli tergangguAir menjadi kotor dan sangat jauh dari standar kesehatanKami berharap hal ini cepat diperhatikan oleh pemerintah kecamatan dan Pemkab Sigi,’’ kata Kepala Desa Pakuli, Parhan, di sela-sela kegiatan warga membersihkan rumahnya Senin (2/5)(fri/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKN Didesak Batalkan Hasil Seleksi CPNS
Redaktur : Tim Redaksi