jpnn.com, GARUT - Puluhan siswa di Garut, Jawa Barat, mengalami pusing dan mual setelah mengonsumsi jajanan es krim yang dijual di SDN Kersamenak, Kecamatan Tarogong Kidul.
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menduga para pelajar tersebut keracunan makanan.
BACA JUGA: 510 Mahasiswa Universitas Brawijaya Keracunan Makanan, Kok Bisa?
"Ada 66 orang, satu orang masih menjalani perawatan di puskesmas tidak parah, sisanya 65 orang sudah pulang," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani di Garut, Selasa.
Ia menuturkan Puskesmas Kersamenak mendapatkan laporan dari pihak SDN 2 Kersamenak adanya sejumlah siswa yang mengeluhkan sakit sama seperti pusing dan mual setelah mengonsumsi jajanan di sekolah jenis es krim saat jam istirahat, Selasa.
BACA JUGA: Anda Mengalami Keracunan Makanan, Atasi dengan 9 Pengobatan Alami Ini
Adanya laporan itu, kata dia, jajaran dari puskesmas langsung menuju sekolah dan melakukan tindakan medis, dan satu orang dirujuk ke puskesmas untuk penanganan lebih lanjut.
"Ada yang merasa pusing, sakit perut, dan muntah, selanjutnya pihak sekolah melapor via telepon ke Puskesmas Kersamenak, tidak lama kemudian petugas PKM Kersamenak datang ke lokasi dan memberikan pertolongan medis," katanya.
BACA JUGA: 7 Pengobatan Alami Ini Ampuh Atasi Keracunan Makanan yang Anda Alami
Ia menyampaikan siswa yang mengeluhkan sakit setelah mengkonsumsi jajanan es krim itu tercatat 66 orang.
Seluruh siswa, kata dia, sudah diperbolehkan pulang dengan tetap mendapatkan pengawasan dari puskesmas untuk mengetahui perkembangan kesehatannya.
"Diperbolehkan pulang, tetapi tetap dalam pengawasan kami," katanya.
Ia mengatakan selain menangani siswa yang keracunan, pihaknya juga sudah mengamankan jenis jajanan yang dikonsumsi siswa untuk dilakukan uji laboratorium agar diketahui jenis kandungan dalam jajanan tersebut.
Kasus tersebut, kata dia, juga sudah ditangani oleh kepolisian yang datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan saksi, korban dan juga mengamankan sampel jajanan es krim yang dibeli siswa.
"Sampel es krim dari bekasnya sudah kami ambil dan kami kirimkan ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean