jpnn.com - MOJOKERTO - Puluhan warga Lingkungan Panggreman, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, menjadi korban penipuan yang bermodus investasi. Warga tergiur iming-iming pelaku dengan janji keuntungan yang besar. Akibatnya, warga rugi hingga ratusan juta rupiah.
Pelakunya adalah pasangan suami istri Rozikin, 29, dan Anik, 40. Mereka merupakan warga lingkungan Panggreman Lapangan I Gang Buntu. Kedua pelaku menghilang dari rumah sejak sepekan lalu.
BACA JUGA: Jelang Lebaran, Pengamanan Pasar Diperketat
Sejumlah warga mengungkapkan, aksi pasutri tersebut cukup rapi. Selama tiga tahun berlangsung, aksi pelaku baru terlihat belangnya sejak sepekan terakhir. ''Karena janjinya akan cair sebelum Lebaran,'' ujar Tamin, warga setempat.
Setelah ditagih ke rumah pelaku, keduanya selalu memberikan janji-janji tidak jelas. Bahkan, sejak sepekan terakhir, mereka kabur. Warga akhirnya melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Prajurit Kulon untuk ditindaklanjuti.
BACA JUGA: Pertamina Hentikan Pengiriman
Tamin yang juga ketua RT/RW 3 itu menambahkan, di lingkungan yang hanya terdapat 80 kepala keluarga (KK) tersebut, 50 persen warga terdata menjadi korban. Besarannya pun bervariasi. Yakni, mulai Rp 500 ribu hingga Rp 85 juta. "Di lingkungan sini saja, kerugian sudah mencapai Rp 400 jutaan," tuturnya.
Keblingernya warga terhadap aksi pasutri tersebut tidak lain karena logika berpikir keduanya cukup rasional. Misalnya, dana milik korban diputar dan dipakai untuk menjalankan roda bisnis. Mulai bisnis pembelian mesin air conditioner (AC) hingga bisnis jual beli telepon seluler.
BACA JUGA: BNN: Bandar Malaysia Tes Bandara Baru
Warga yang berkali-kali mendengar tawaran bisnis dengan keuntungan sangat besar tersebut mencoba "membeli saham". Mulai Rp 500 ribu hingga Rp 80 jutaan. "Dengan harapan, uang bisa berkembang dalam waktu cepat," ujar warga lain.
Tawaran yang diajukan pelaku cukup menggiurkan. Uang Rp 5 juta yang ditanam selama dua pekan saja bisa bertambah sebesar Rp 500 ribu. Keuntungan akan semakin cepat jika modal yang diberikan lebih besar.
Janji kedua pelaku memang menjadi kenyataan. Warga selalu mendapat bagian sesuai dengan harapan. "Selama dua tahun terakhir memang seperti itu," tambahnya.
Jelang Lebaran kali ini, warga berupaya menagih semua modal dan keuntungan yang telah dijanjikan. Namun, mereka justru menghilang dari rumah.
Kapolsek Prajurit Kulon Kompol Basuki membenarkan adanya aksi penipuan pasutri tersebut. "Sudah ada 10 orang yang melapor ke sini," terangnya kemarin. Dia menegaskan, saat ini polisi tengah memeriksa saksi-saksi. (ron/nk/jpnn/c14/bh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasang CCTV di Daerah Rawan
Redaktur : Tim Redaksi