jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) atau SMESCO menindaklanjuti kerja sama dengan Project Uitzending Managers (PUM) dari Belanda untuk melakukan bimbingan teknis.
Selain bimbingan teknis, kerja sama itu meliputi work shop, pendampingan dan konsultasi bagi para UKM di tanah air.
BACA JUGA: Kuartal I-2017, PP Properti Rights Issue Rp 1,6 Triliun
Pendampingan difasilitasi oleh Kedutaan Besar RI di Belanda. PUM Belanda terdiri dari tenaga ahli senior yang merupakan relawan dan mempunyai misi untuk membantu pelaku usaha di negara-negara berkembang dalam mengembangkan dan meningkatkan usahanya.
Mereka yang didampingi Wakil Duta Besar RI untuk Belanda Ibnu Wahyutomo itu datang ke Jakarta untuk melakukan berbagai program kegiatan pengembangan Koperasi dan UKM di Jakarta, Bogor, Jogjakarta dan Sidoarjo.
BACA JUGA: Sengketa Kontrak Pengembangan PLTP Dieng Murni Perkara Perdata
Sejak akhir November lalu, tenaga ahli dari PUM, Albertus Van Zelts memberikan pelatihan kepada 100 orang pelaku UKM mitra SMESCO untuk kategori fashion, sepatu dan aksesoris berbahan dasar kulit. Bimbingan dilaksanakan di Galeri Indonesia WOW, dengan materi mengenai kualitas bahan baku, dan trend desain produk sepatu, jaket, dan tas kulit serta informasi pasar di Eropa Barat.
Tim PUM juga mengunjungi sentra UKM kulit di Jabodetabek untuk memberikan pendampingan di bidang produksi dan management para pelaku usaha Mitra SMESCO. Salah satunya mendatangi UKM sepatu Delvino dan UKM produk tas kulit Scano Exotic di Jakarta.
BACA JUGA: Batik Air Serahkan Rolls Royce Ke Kemensos
Selain di Jakarta, tenaga ahli PUM juga mengunjungi UKM produk kerajinan dari kulit di Bogor Jawa Barat yakni UKM Pepari Leather dan UKM Kalong Leather Garment.
Selanjutnya LLP-KUKM dan PUM Belanda bertolak ke Sidoarjo Jawa Timur, mengunjungi industri tas dan koper Intako, Senin (5/12). Dalam kunjungan tersebut, mereka didampingi Bupati Sidoarjo, Saifullah dan Kadis Koperindag.
Setelah ke Intako, kunjungan dilanjutkan ke Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) yang bernaung di bawah Kemenperin. Tim juga mengunjungi pabrik sepatu Rajapaksi Sidoarjo. Dan pada Selasa (6/12), rombongan akan meneruskan kunjungan ke pabrik penyamakan kulit Rahmini Leather.
Direktur Utama LLP-KUKM, Ahmad Zabadi mengatakan kerja sama LLP-KUKM dengan PUM Belanda pada tahun ini bertujuan untuk meningkatkan mutu, desain produk, dan informasi pasar produk kerajinan berbahan dasar kulit.
“Kerja sama LLP-KUKM dan PUM Belanda ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga ke negeri Belanda pada September 2016 lalu,” ujar Direktur Utama LLP-KUKM di Jakarta, Selasa (6/12).
Zabadi menambahkan, dari kunjungan ke beberapa UKM, PUM Belanda mengagumi produk UKM tanah air. “PUM Belanda menilai produk kerajinan Indonesia berkualitas, tahan lama dan mampu menandingi produk asing yang bermerk,” tandas Zabadi. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT PP Bidik Rp 13 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi