Puncak Arus Mudik Lebaran Diprediksi 19 - 21 April, Polri Siapkan Strategi Ini

Minggu, 02 April 2023 – 15:42 WIB
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho memberikan keterangan pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/3/2023). ANTARA/HO-Divisi Humas Polri

jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri telah menyiapkan sejumlah strategi pengaturan lalu lintas pada arus Mudik Lebaran yang diprediksi mengalami puncaknya pada 19 - 21 April mendatang.

Salah satu strategi untuk kelancaran lalu lintas Mudik adalah penerapan sistem satu arah alias one way.

BACA JUGA: Ini 3 Lokasi Pendaftaran Mudik Gratis 2023 Pemkot Medan

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyebut sistem one way bakal diberlakukan pada 18 April.

"Mulai KM 72 hingga KM 414, karena puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 dan H-1 Lebaran," kata Irjen Sandi dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (2/4).

BACA JUGA: ART Dukung Menko Mahfud MD Mengejar Dugaan TPPU di Kemenkeu

Selain itu, Polri bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga pengelola jalan tol telah mensurvei situasi arus lalu lintas di jalur mudik dan balik Lebaran 2023.

Polri juga membagi arus balik terjadi dalam dua tahap, yakni periode 24 - 25 April 2023, dan periode 29 April - 1 Mei 2023.

BACA JUGA: Irwan Demokrat Sentil Rezim Jokowi soal THR Honorer, ASN, TNI-Polri, Menohok

"Menghadapi arus balik nanti juga akan diberlakukan sistem one way, mulai KM 414 hingga KM 72," ucapnya.

Menurut Sandi, kepolisian sudah menentukan beberapa titik krusial yang berpotensi masalah saat terjadi lonjakan mudik maupun balik Lebaran 2023, salah satunya Tol Cipali.

Kemudian, rest area untuk jalur Sumatera, titik krusial diprediksi ada di Indralaya-Palembang, sementara untuk rest area jalur Trans Jawa berada di Tol Cipali.

"Sementara untuk di Pelabuhan Merak dari pengalaman tahun lalu, angkutan lebaran sempat terjadi kepadatan," ujar Irjen Sandi.

Titik krusial lainnya adalah di jalur arteri di Jawa, di mana jalur utama yang digunakan roda dua dan alternatif roda empat juga berpotensi terjadinya kepadatan, rawan kecelakaan, dan gangguan kamtibmas.

Berikutnya di lokasi wisata yang diperkirakan akan terjadi lonjakan pengunjung sehingga berpotensi macet.

"Bila terjadi kemacetan, kami akan mengurai dengan melakukan rekayasa lalu lintas, yakni contraflow, oneway, dan juga ganjil genap," ujar Sandi.(antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler