jpnn.com - jpnn.com - Destinasi prioritas Labuan Bajo atau Pulau Komodo bakal heboh. Itu karena acara puncak Festival Komodo 2017 akan digelar pada tanggal 4 Maret 2017 di DTW Batu Cermin, Flores, NTT.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat Theodorus Suardi mengajak kepada seluruh wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara untuk datang dan menyasikan acara penutupan festival yang sudah dipersiapkannya dengan matang tersebut.
BACA JUGA: Jokowi Minta Malut Fokus Kembangkan Sektor Unggulan
”Terima kasih kepada Pak Menpar Arief Yahya yang telah mendukung acara puncak Festival Komodo 2017 ini, apalagi kami senang bahwa nanti ada endorser yang akan tampil yakni Komodo Project dengan artis Ivan Nestorman dan Gilang Ramadhan. Nama-nama itu sangat terkenal di NTT, jadi sudah pasti akan heboh acaranya dan akan dihadiri oleh banyak wisatawan, ini kemasan yang sangat menarik,” ujar Theodorus.
Kata Theodorus, Kemenpar sudah bekerja sama dengan Ivan Nestorman sejak tahun 2011 dalam programnya The Real Wonder of the World yang menobatkan tujuh produk pariwisata yang penuh keajaiban alam maupun budaya, salah satu nya adalah Taman Nasional Komodo.
BACA JUGA: Satan Java Sukses Sukses Besar di Melbourne
Sejak saat itu, Kemenpar menggandeng Ivan Nestorman untuk kampanye Komodo sebagai keajaiban dunia di pameran-pameran pariwisata internasional. ”Dan kami bersyukur kembali dihadirkan di acara puncak Festival Komodo 2017,” ujarnya.
Selain pagelaran musik yang menghebohkan, pemerintah daerah juga punya acara Tari Caci yang sangat menarik dan melegenda.
BACA JUGA: Pariwisata Jadi Program Unggulan Sumsel
Kata Theodorus, Tari Caci merupakan permainan sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai serta tariannya sangat unik dan mengesankan.
”Ini adalah rangkaian dari acara puncak Festival Komodo 2017. Seperti diketahui festival ini sudah mulai sejak 4 Februari silam. Tari Caci juga sangat menarik, nanti akan dibuka tanggal 2 Maret pukul 08.00 Wita oleh Bupati Manggarai Barat. Pesertanya merupakan perwakilan dari 10 Kecamatan, dengan pembagian: Meka Landang dari Kecamatan Kuwus, Ndoso, Lembor, Welak dan Lembor Selatan sedangkan Tuan Rumah Kecamatan Komodo, Sano Nggoang, Mbeliling, Boleng dan Macang Pacar, datanglah ke acara ini," jelas Theodorus.
Tari Caci adalah rangkaian pesta adat terakhir dari berbagai macam rangkaian acara yang sudah dilaksanakan sejak 4 Februari lalu.
Rencananya, mestival ini akan ditutup pada tanggal 4 maret Mendatang dengan panggung hiburan musik.
Kadisbudpar Provinsi NTT menargetkan bisa menggaet 10.000 wisatawan mancanegara (wisman) dan 5.000 wisatawan nusantara (wisnus) dalam satu bulan penyelenggaran festival ini.
“Dan kami memprediksi angka itu akan tercapai, karena memang Pulau Komodo dan Labuan Bajo sudah mendunia dan juga menjadi destinasi prioritas yang terus dikumandangkan Kemenpar,”kata Theodorus.
Kemenpar melalui Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara terus konsisten mendukung acara yang terkait dengan 10 destinasi prioritas atau yang biasa disebut 10 Bali Baru.
Festival Komodo tahun ini adalah dukungan pencapaian tujuan percepatan pengembangan dan pembangunan Kawasan Pariwisata Labuan Bajo Flores sebagai destinasi pariwisata prioritas.
Sementara 10 Bali Baru lainnya adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Gunung Bromo & Gunung Semeru (Jawa Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti mengatakan ini adalah bagian dalam perjuangan untuk terus mendorong peningkatan arus kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara di destinasi prioritas.
Kata Esthy, Pulau Komodo yang sudah mendunia sudah bisa menjadi modal untuk menarik Wisman.
Esthy juga mengatakan bahwa ini adalah upaya untuk melakukan promosi pariwisata baik secara lokal, regional, nasional maupun internasional melalui penyelenggaraan event promosi pariwisata secara teratur, terencana dan rutin setiap tahun.
”Karena target kami adalah 15 Juta Wisman di tahun 2017 dan 20 juta Wisman di tahun 2019, ini harus kita kejar bersama-sama dengan semua pihak,” kata dia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat atas suksesnya Festival Komodo 2017 yang akan masuk ke acara puncak. Mantan Direktur Telkom itu semakin konkrit mendorong Komodo Labuan Bajo sebagai destinasi prioritas. Bukan hanya wisata alam berbasis bahari yang bakal mengangkat NTT sebagai Next Tourism Theritory, tetapi juga menjanjikan budaya lokal di kawasan ini semakin hidup dengan industri kreatif.
“Karena 60 persen wisatawan itu ke Indonesia untuk merasakan sensasi budayanya. Sedang keindahan alamnya 35 persen dan sisanya lima persen buatan,” ujar Arief.
Karena itu, jika ingin sustainable, Menpar Arief Yahya mendorong daerah itu harus punya budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat local.
“Ini adalah kegiatan untuk menghidupkan cultural value-nya, agar semakin layak menjadi destinasi kelas dunia, oleh karena itu silakan datang ke acara puncak Festival Komodo,” papar Arief.
Oleh karena itu, silakan Anda datang untuk dapat menikmati kemegahan alam Taman Nasional Komodo dalam acara Festival Komodo 2017.
Kegiatannya memang sudah berlangsung sejak 4 Februari, namun masih ada acara puncak yang akan dilaksanakan 4 Maret 2017 di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).
Rangkaian acaranya meliputi tiga kegiatan, yaitu: Festival Komodo, Carnaval Budaya, dan Petualangan Alam Komodo.
Acara besar dalam festival ini sudah dilakukan berupa Pameran Kerajinan Daerah, Pameran Kuliner Lokal, Lomba Foto Daya Tarik Wisata Manggarai Barat, Pameran Produk Industri, lomba voley Pantai, dan Lomba Dayung Sampan Tradisional.
Selain itu, ada pula, yakni pentas caci selama dua hari, panggung hiburan selama sebulan, pameran kerajinan tangan dan makanan lokal, serta lomba duta wisata komodo reba agu molas (ganteng dan cantik).
Bukan itu saja, kegiatan festival juga punya seabrak acara dan telah dilaksanakan.
Diantaranya ada pentas seni budaya yang menampilkan tarian tradisional, ada modifikasi dari semua kecamatan di Manggarai Barat, karnaval budaya, kegiatan penanaman pohon, dan lomba bola voli pantai, lomba foto, dan beberapa lomba lainnya.
Ada juga workshop menghadirkan pembicara dari tokoh adat dan akademisi dari perguruan tinggi .Festival ini juga menghadirkan pameran kerajinan daerah berupa hasil tenunan, anyaman, ukiran, dan lukisan.
Pameran tersebut bertujuan selain mempromosikan hasil kerajinan daerah juga dijadikan ajang pertemuan antara penjual dan pembeli. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanjung Kelayang Mulai Garap Spot Pantai Burung Mandi
Redaktur & Reporter : Ragil