Puncak HPS ke-41 di Masa Pandemi, Momentum Kementan Buktikan Stok Produksi Pangan Aman

Selasa, 26 Oktober 2021 – 14:26 WIB
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam acara puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-41 di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat,Senin (25/10/21). Foto: Dokumen Kementan

jpnn.com, CIREBON - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk  terus meningkatkan produksi guna memastikan ketersediaan pangan.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan potensi produksi padi 2021 mencapai 55,27 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan 1,14 persen dibandingkan 2020.

BACA JUGA: Kementan Gelar Bimtek Jurnalistik Bagi SDM di Sektor Pertanian

"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi, hal ini merupakan upaya kita dalam memastikan ketersediaan bahan pangan, menjaga stabilisasi harga dan meningkatkan kesejahteraan petani," ucap Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam acara puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-41 di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/10).

Syahrul mengatakan Indonesia tetap mampu menjaga ketahanan pangan meskipun berada di situasi pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Rayakan Hari Pangan Sedunia, Mentan SYL: Pertanian Harus Siap Hadapi Perubahan Iklim

Pria yang akrab disama SYL itu membeberkan laju pertumbuhan PDB sektor pertanian mencapai 16,24 persen dalam satu kuartal pada Triwulan II 2020.

Pada triwulan III dan IV, PDB Pertanian tumbuh masing-masing 2,15 persen dan 2,59 persen.

BACA JUGA: Hari Pangan Sedunia, Begini Harapan Mentan

Dengan begitu, lanjut Syahrul, sektor pertanian mampu menjadi penyelamat memburuknya resesi ekonomi nasional.

"Kita bersyukur hari ini kita peringati hari pangan sedunia, sebagai negara ke empat terbesar didunia dengan 270 penduduk, tidak pernah mendengar ada orang yang mati karena kelaparan," ujar dia.

Syahrul juga mengungkapkan peningkatan ekspor produk pertanian sepanjang 2020 yang mencapai Rp 451,8 triliun dan meningkat 15,79 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 sebesar Rp 390,2 triliun.

Peningkatan ekspor tersebut berlanjut pada periode Januari-September 2021. Ekspor pertanian mencapai Rp. 450 triliun dan tumbuh 45,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yang nilai ekspornya mencapai Rp. 309,58 triliun.

Mentan Syahrul menyampaikan rasa terima kasihnya untuk semua pihak yang berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam memajukan sektor pertanian, terutama para petani.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih menyambut baik acara peringatan hari pangan sedunia tingkat nasional ini.

" (Acara, red) ini menjadi salah satu bukti bahwa produksi pangan kita, khususnya beras masih mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional," ucap Wahyu.

Dia mengungkapkan produksi beras kabupaten Cirebon surplus dengan rata-rata 90.000 ton per tahun dan berkontribusi terhadap swasembada beras nasional.

Komoditas unggul kabupaten Cirebon terdiri dari padi, mangga, dan bawang merah.

Produksi rata-rata padi yaitu 545.269 ton gabah kering giling dan mangga 42.109 dan bawang merah 36.703 ton setiap tahunnya.

"Pemerintah sampai saat ini masih menempatkan sektor pertanian sebagai sektor strategis nasional. Hal ini tentunya sangat didukung oleh pemerintah kabupaten cirebon yang menjadikan sektor pertanian sebagai andalan untuk ekonomi kabupaten Cirebon," papar Wahyu. (mcr9/jpnn)


Redaktur : Budi
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler