jpnn.com - JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Riau. Bahkan data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan titik hot spot mengepung Sumatera dengan jumlah 488 titik.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB menyatan rekor hot spot terbanyak dipegang Riau, disusul Jambi, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat. Kondisi ini dipicu musim kemarau.
BACA JUGA: Demi APEC, Ngurah Rai Tutup Tiga Hari
Namun Sutopo mengingatkan agar upaya pencegahan oleh daerah ditingkatkan karena puncak kebakaran hutan dan lahan ini diprediksi akan terjadi bulan Oktober mendatang.
"Oktober adalah puncak dari kebakaran lahan dan hutan di Sumatera. 99 persen akibat dibakar, baik oleh individu maupun kelompok," kata Sutopo di Jakarta, Selasa (27/8).
BACA JUGA: Wali Kota Solo Bakal Pertemukan Dua Pihak yang Berkonflik
Saat ini Riau rekor jumlah hot spot sebanyak 264 titik yang tersebar di Kabupaten Pelalawan, ndragiri Hulu, Roran Hilir, Rokan Hilir, Kampar, Bengkalis, Kuantan Sengingi, Siak, Rokan Hulu dan Dumai.
Sutopo menegaskan penegakan hukum adalah kunci pengendalian pembakaran lahan dan hutan. Pemda, PPNS Kementerian Kehutanan, PPNS Kementerian Pertanian, PPNS KLH dan Kepolisian hendaknya makin meningkatkan pengendalian pembakaran lahan dan hutan tersebut. Jika tidak maka jumlah hotspot makin meningkat.(Fat/jpnn)
BACA JUGA: Titik Api Bertambah, Penerbangan Terganggu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerbangan Terganggu Akibat Kebakaran Hutan di Riau
Redaktur : Tim Redaksi