jpnn.com - JAKARTA – Bank Syariah Mandiri menandatangani nota kesepahaman dengan Bank Aceh Syariah.
Nota kesepahaman itu terkait kerja sama pemanfaatan layanan jasa dan produk perbankan.
BACA JUGA: Pengusaha Macau Jajaki Investasi Perikanan di Bateng
Dalam MoU itu, kerja sama meliputi bidang produk dan layanan jasa perbankan di antaranya pembiayaan, treasury, commercial, trade finance, dan pembukaan rekening nostro/vostro.
Selain kerja sama dalam bidang produk dan layanan, BSM siap melakukan pendampingan.
BACA JUGA: Pihak Le Minerale Apresiasi Kerja Gesit KPPU
Baik melalui infrastruktur dan teknologi informasi maupun knowledge sharing mengenai kompetensi sumber daya manusia, bisnis proses, serta operasional perbankan syariah lainnya.
Agus menyampaikan, kerja sama ini merupakan salah satu bentuk dukungan BSM atas konversi Bank Aceh menjadi Bank Aceh Syariah.
BACA JUGA: Wow, 24 Gardu Induk Diresmikan
”Sebelumnya kami ucapkan selamat kepada Bank Aceh Syariah. Sebagai bank syariah terbesar, kami siap mendukung dan bersinergi untuk saling mengembangkan potensi bisnis masing-masing” ujar Agus.
Bank Aceh secara resmi beroperasi sebagai bank umum syariah pada 19 September 2016.
Per September 2016, Bank Aceh memiliki aset sekitar Rp 20,09 triliun. Jaringan operasional Bank Aceh mencapai 142.
Mengenai kerja sama kedua bank, Bursa mengatakan, pihaknya memang membutuhkan dukungan dari stakeholders.
”Kerja sama dengan BSM membuka peluang bagi kami untuk mengembangkan Bank Aceh Syariah,” sebutnya.
Aceh memiliki potensi bisnis yang sangat baik bagi pengembangan perbankan syariah.
Selain karena mayoritas penduduknya muslim, Aceh juga merupakan satu-satunya wilayah di Indonesia yang menerapkan syariat Islam.
Dengan posisi aset per Agustus 2016 sebesar Rp 73,6 triliun BSM percaya diri mendampingi dan men-support Bank Aceh Syariah. (ers/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayo Siapa Berminat, Rumah Cuma Rp 149 Jutaan
Redaktur : Tim Redaksi