jpnn.com, JAKARTA - Kiprah Ni Putu Eka Wiryastuti sebagai bupati Tabanan di Provinsi Bali makin moncer. Kader PDI Perjuangan itu tak henti-hentinya mengantongi penghargaan karena kinerjanya.
Yang terkini, bupati perempuan pertama di Bali itu menjadi salah satu kepala daerah paling inovatif. Keberhasilan Eka menaikkan derajat ekonomi warga Tabanan dan meningkatan investasi membuatnya masuk ke dalam Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2017.
BACA JUGA: Merasa Dizalimi, Perhimpunan SMP Swasta Ancam Boikot Perayaan HUT RI
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dalam resepsi di Jakarta, Selasa (2/8) malam. “Ini adalah keberhasilan bersama, kita patut berbangga dan bersyukur, tentunya untuk berbuat lebih baik ke depannya,” ujar Eka.
Menurutnya, Kabupaten Tabanan punya modal luar biasa karena memiliki pegunungan dan pantai yang menyimpan sumber daya alam yang melimpah. Karena itu, Eka bertekad setiap mengeluarkan kebijakan harus benar-benar bermanfaat secara langsung bagi warga Tabanan.
BACA JUGA: Kreatif Banget, Ada Radio Bambu Made In Bali
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.
BACA JUGA: Bawa Buku Hukum Sihir dan Bertingkah Aneh, Yusuf Diserahkan ke Polisi
“Apa pun yang diperbuat harus menghasilkan dampak langsung kepada pembangunan dan kemajuan hidup rakyat. Kerja yang sungguh-sungguh dari hati pastilah akan membawa hasil yang positif dan nyata,” tegasnya.
Bupati berparas menarik itu menjelaskan, Tabanan punya populasi 495.550 jiwa yang sebagian besar menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Untuk itu, Pemkab Tabanan memberikan perhatian besar pada sektor pertanian dengan memberikan bantuan modal, peralatan hingga pelatihan demi mendongkrak taraf hidup petani.
Ternyata keputusan itu berbuah positif. Sektor pertanian di Tabanan terus menggeliat. Pertumbuhan ekonomi Tabanan juga mencapai 6,4 persen sejalan dengan peningkatan pendapatan per kapita sektor pertanian dari tahun ke tahun.
Saat ini, Tabanan juga melakukan diversifikasi pertanian untuk memangkas angka pengangguran. Hasilnya pun signifikan, dari semula ada 7.500 penganggur, kini bisa ditekan menjadi 1.500 orang.
Eka menuturkan, kepala daerah memang dituntut selalu mampu berinovasi. Sebab, pemda selalu terbentur masalah anggaran.
Karena itu dia berupaya menggulirkan ide untuk menyiasati keterbatasan anggaran. “Akhirnya saya berpikir bagaimana caranya kami tidak ada anggaran tapi bisa belanja. Itu harus mengunakan teori dagang, maka saya coba gandeng pihak ketiga, baik pihak swasta maupun BUMN,” ujarnya.
Eka juga mengajak masyarakat Tabanan untuk benar-benar cinta dan bangga terhadap daerah sendiri. Dia meyakini kecintaan dan kebanggaan warga terhadap daerahnya akan sangat membantu pemda.
“Ayo bergerak, kita buat inovasi, buat suatu gebrakan yang positif, dan isi kekurangan masing-masing, dengan tujuan masyarakat tabanan cinta dan bangga pada daerahnya sendiri,” ujarnya.(rmn/indopos/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bule Kabur dari Kerobokan dan Meledek Polri, Beginilah Respons Polda Bali
Redaktur : Tim Redaksi