Punya Galangan Kapal, Samudera Indonesia tak Perlu Pesan ke Jepang

Jumat, 16 September 2016 – 01:22 WIB
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA – PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menggandeng Tsuneishi Shipbuilding untuk membangun galangan kapal. Sebab, kebutuhan galangan untuk produksi kapal maupun bengkel kapal di Indonesia sangat besar.

’’Secara umum, demand (permintaan, Red) dan kapasitas galangan itu lebih tinggi,’’ kata Managing Director SMDR Bani M. Mulia di kantornya kemarin (14/9).

BACA JUGA: Jajakan Obligasi Rp 900 Miliar untuk Akuisisi Tanah

Minimnya kapasitas galangan kapal menjadi salah satu faktor industri perkapalan di Indonesia kalah bersaing jika dibandingkan dengan Singapura.

Imbasnya, biaya logistik lebih besar. ’’Kami juga pelaku bisnis galangan. Tapi, kapasitasnya belum bisa mencukupi kebutuhan,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Duo Taipan Bersaudara Dongkrak Uang Tebusan Tax Amnesty

Selama ini Samudera Indonesia menjadi pelanggan Tsuneishi. Salah satu pesanan Samudera Indonesia ke Tsuneishi adalah kapal tanker kelas menengah atas yang dikirimkan pada akhir Oktober mendatang.

Rencananya, Tsuneishi dan Samudera Indonesia berkongsi dengan komposisi saham 75:25.

BACA JUGA: ASDP Indonesia Punya 2 Direktur Baru

Meski secara persentase minoritas, tawaran joint venture dari Tsuneishi disambut Samudera Indonesia untuk memaksimalkan kapasitas galangan kapal Indonesia, serta melakukan transfer pengetahuan tentang produksi dan reparasi kapal.

Dengan punya galangan kapal sendiri, Samudera Indonesia tidak perlu lagi memesan ke Jepang. Selain itu, pihaknya bisa melayani pesanan pelanggan lain.

’’Jadi, kita pemilik saham sekaligus pelanggan. Tapi, kalau kita punya galangan sendiri, kualitas produksinya terjaga dan ada tingkat kandungan dalam negeri,’’ terang Bani.

Untuk mendirikan galangan kapal, SMDR dan Tsuneishi bakal sama-sama mencari lahan seluas 100 hektare. Di luar Jepang, Tsuneishi memiliki galangan kapal di Tiongkok, Filipina, dan Paraguay. (gen/c14/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi Sudah Murka, Kok Kemenhub Masih Lembek Soal Dwelling Time?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler