jpnn.com - ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Mali. Aksi teror tersebut terjadi selang sehari setelah ISIS mengumumkan pengangkatan Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi sebagai khilafah baru pengganti Abu Bakar al-Baghdadi.
Angkatan Bersenjata Mali (FAMa) pada Sabtu (2/10) mengatakan, serangan tersebut terjadi pada Jumat (1/10) di pos militer Mali di Indelimane di wilayah Menaka timur dekat Niger. Dalam serangan tersebut, 49 tentara Mali tewas, tiga orang terluka dan 20 orang lainnya selamat.
BACA JUGA: Trump Sudah Tahu Identitas Asli Bos ISIS yang Baru
"Tentara kekhalifahan menyerang pangkalan militer tempat unsur-unsur tentara murtad Mali ditempatkan di desa Indelimane," kata ISIS dalam sebuah pernyataan, seperti dikabarkan Al Jazeera.
Bukan hanya itu, serangan lainnya terjadi pada Sabtu (2/10) di mana seorang tentara Perancis bernama Ronan Pointeau meninggal dunia setelah kendaraan lapis baja yang dia bawa menabrak alat peledak buatan (IED) di dekat kota Menaka.
BACA JUGA: Turki Bakal Pulangkan Anggota ISIS ke Negara Masing-Masing
ISIS pun mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut "Serangan berbahaya ini menunjukkan pentingnya dan pahitnya perang melawan kelompok-kelompok teroris bersenjata di wilayah perbatasan yang mengangkangi Mali, Niger dan Burkina Faso," begitu keterangan yang dirilis Kementerian Pertahanan Perancis.
Presiden Emmanuel Macron memberikan penghormatan kepada Pointeau dan menyatakan solidaritas dengan pasukan Perancis dan Afrika yang berperang di wilayah tersebut. (rmol/jpnn)
BACA JUGA: Pengin Pulang, Puluhan Istri Anggota ISIS Gugat Pemerintah Belanda
Redaktur & Reporter : Adil