Pupuk Indonesia Grup Kembangkan Agro Solution

Kamis, 17 September 2020 – 18:40 WIB
Pupuk Indonesia (Ilustrasi). Foto Pupuk Indonesia

jpnn.com, SUBANG - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengembangkan program agro-solution untuk meningkatkan produktivitas hasil panen dan kesejahteraan petani.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Achmad Bakir Pasaman mengatakan pihaknya tengah mengembangkan sejumlah program agro-solution melalui sinergi BUMN maupun swasta untuk membantu petani memenuhi kebutuhan pertaniannya dan mendorong peningkatan hasil panen.

BACA JUGA: Penuhi Kebutuhan Petani, Pupuk Indonesia Jaga Ketersediaan Stok di Atas Ketentuan

“Saat ini, melalui Pupuk Kujang di Kawasan Sukamandi, Subang, kami bekerjasama dengan PT Sang Hyang Seri, PT RNI dan juga PT Pertani. Kami ikut terlibat dalam kegiatan corporate farming di atas lahan seluas 1.000 ha," kata Bakir saat mengunjungi proyek Corporate Farming di Sukamandi, Subang (16/9).

Keterlibatan Pupuk Indonesia Grup antara lain dalam hal analisa uji tanah, pengawalan teknis serta penyediaan pupuk.

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Kembangkan PreciPalm, Inovasi Teknologi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia

“Dari pantauan sementara, dari corporate farming ini ada peningkatan produktivitas yang signifikan, dari rata-rata 5 ton menjadi 8 sampai 9 ton per hektar," jelas Bakir.

Selain kerja sama corporate farming di Sukamandi, Pupuk Indonesia Grup melalui PT Pupuk Kaltim juga tengah mengembangkan konsep agro-solution di sejumlah desa di Jember dan Banyuwangi, dengan masing-masing areal lahan seluas 10 ha.

BACA JUGA: BUMN Salurkan Pupuk Bersubsidi Sesuai Penugasan Kementan

“Konsepnya mirip, tapi untuk program agro solution di Jember dan Banyuwangi ini kami bekerjasama langsung dengan petani, bukan perusahaan," tutur Bakir.

Petani-petani tersebut mendapatkan pembinaan dan kawalan teknis, serta pasokan pupuk nonsubsidi yang disesuaikan dengan kondisi lahannya.

“Mereka juga kami kawal untuk mendapatkan bantuan permodalan KUR dari perbankan, serta memperoleh asuransi pertanian," jelasnya.

Program ini juga dimanfaatkan untuk ujicoba teknologi i-Farm, yaitu aplikasi yang dikembangkan Pupuk Kaltim untuk memantau aktivitas dan kemajuan para petani binaan di daerah tersebut.

“Tentunya juga kami bersinergi dengan pemerintah daerah dan petugas PPL untuk membina petani, termasuk juga pihak swasta. Dengan pendapatan yang baik ini, mereka nanti tidak bergantung lagi pada pupuk subsidi, tapi sanggup membeli pupuk nonsubsidi dengan formula-formula yang memang dibutuhkan oleh lahannya," kata Bakir.

Pupuk Indonesia saat ini tengah menjalankan program transformasi untuk memperluas bisnis perusahaan menjadi penyedia produk nutrisi tanaman dan solusi pertanian.

“Dalam era disrupsi saat ini, ditambah dengan pentingnya peran pertanian terhadap ketahanan pangan di masa pandemi covid-19, kami harus bisa menyediakan produk dan layanan lengkap terhadap dunia pertanian, sehingga bisa terus mendorong produktivitas pertanian di Indonesia," tandas Bakir.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler