jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) ingin menjadikan Indonesia sebagai hub dari pasar Ammonia dunia.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan untuk menjadikan Indonesia sebagai hub dari pasar ammonia dunia, ada beberapa hal yang harus dilakukan.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia dapat Dukungan dan Kementerian BUMN untuk Pengembangan Amonia
Pertama dan yang paling penting adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM).
"Untuk mencapai target yang optimal, tentu perusahaan perlu memiliki SDM yang andal. Untuk itu, penguatan SDM perlu selaras dengan pengembangan sisi infrastrukturnya saja tapi juga pasar dan komersilnya," ujar Gusrizal dalam acara Pupuk Indonesia Clean Ammonia Forum (PICAF).
BACA JUGA: Sambut Hari Kemenangan Lebih Berwarna dengan Nippon Paint
Selain itu, Gusrizal juga berharap adanya dukungan dari pemerintah dengan memberi insentif.
Mengingat, pengembangan clean ammonia juga merupakan bukti nyata untuk mendukung program transisi energi dari pemerintah untuk menuju Net Zero Emission pada 2060.
BACA JUGA: Pupuk Kaltim Hadirkan 3 Program Magang, Diikuti 133 Peserta se-Indonesia
"Dan kita harus mendapatkan dukungan dari pemerintah, kami sudah berbicara tentang insentif subsidi karena ini adalah produk baru jadi kami membutuhkan dukungan dari pemerintah. Tapi ini adalah kunci dari kesuksesan ini," jelasnya.
Sementara, General Manager of Methanol & Ammonia, Mitsui & Co Ltd, Konichi Asano mengatakan, Indonesia memiliki daya tarik sendiri bagi para investor untuk mengembangkan Clean Ammonia.
Mengingat, Indonesia sudah memiliki plan yang jelas dalam pengembangan Ammonia di tanah air.
Mengutip peta jalan Pupuk Indonesia, pada 2030 produksi ammonia hijau mencapai 0,99 juta ton, amonia biru mencapai 2,15 juta ton. Sedangkan produksi amonia abu-abu (bahan baku pupuk) sebesar 7 juta ton.
Kemudian target produksi amonia biru pada 2040 bertambah lagi menjadi 3,46 juta ton, amonia hijau masih 0,99 juta ton, dan amonia abu-abu 7 juta ton.
Sedangkan pada 2050, produksi amonia bersih diperkirakan bisa mencapai sekitar 7 juta ton, meliputi amonia biru menembus 3,56 juta ton serta amonia hijau naik menjadi 3,4 juta ton.
"Di Indonesia bukan saja hanya Ammonia biru tapi juga ammonia hijau meningkatkan kesempatan kita untuk berinvestasi dan saya rasa seperti yang saya jelaskan permintaan teruntuk Ammonia hijau dan biru akan meningkat apalagi di Asia dan tentunya secara global," ucapnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada