Pupuk Indonesia Kenalkan Inovasi Digitalnya ke Eropa

Selasa, 13 April 2021 – 04:17 WIB
Pupuk Indonesia (Ilustrasi). Foto Pupuk Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) terpilih dan turut berpartisipasi dalam ajang pameran industri dan perdagangan terbesar di dunia, Hannover Messe (HM) 2021 Digital, yang digelar pertama kalinya secara virtual dari Jerman, Senin (12/4).

Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji Winanteya Ruky menjelaskan perseroan dipilih oleh Kementerian Perindustrian berkat transformasi digital yang memanfaatkan industri 4.0 secara optimal.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Sosialisasikan Dosis Pemupukan Presisi

Anggota holding Pupuk Indonesia, yakni Pupuk Kaltim dan Rekayasa Industri, juga ikut berpartisipasi dan menjadi bagian dari 6.500 perusahaan dari 75 negara yang menampilkan inovasi digitalnya.

Hal ini merupakan bentuk dukungan Pupuk Indonesia dalam mendorong percepatan digitalisasi atau Making Indonesia 4.0.

BACA JUGA: Al Azhar Memorial Garden Bagikan Ratusan Paket Sembako Jelang Bulan Ramadan

"HM 2021 Digital merupakan kesempatan bagi Pupuk Indonesia untuk memperluas kerja sama dengan negara lain. Keikutsertaan Pupuk Indonesia dalam ajang ini sejalan dengan upaya transformasi bisnis perusahaan,” jelas Panji.

Dalam HM 2021 Digital, Pupuk Indonesia memaparkan berbagai hasil transformasi digitalnya.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Bersinergi dengan Perpadi dan Paskomnas untuk Program Agro Solution

Mulai dari bidang produksi (Smart Production), distribusi (Smart Distribution), teknologi pemupukan presisi (Precision Farming), hingga proyek strategis. Di samping itu juga memperkenalkan produk-produk yang  selama ini sudah menjangkau banyak negara baik di Asia Pasifik, Eropa dan juga Amerika.

Di bidang produksi, Pupuk Indonesia menampilkan Smart Production, yaitu sistem big data yang mengintegrasikan data penumatik dan Distributed Control System (DCS) dengan data operasional, seperti hasil maintenance, inspeksi, dan tes laboratorium.

Dari pengolahan data ini, Pupuk Indonesia bisa mendapatkan evaluasi proses produksi secara real time.

“Hasilnya akan meningkatkan efisiensi konsumsi energi, production rate, reabilitas pabrik, dan menurunkan durasi shutdown,” tutur Panji.

Pada bidang distribusi, Pupuk Indonesia menerapkan Smart Distribution, yaitu sistem penebusan pupuk secara online (e-Commerce) yang terintegrasi dengan gudang.

Selanjutnya sistem pemantauan stok dan distribusi atau Distribution Planning & Control System (DPCS), hingga sistem optimalisasi bongkar-muat barang di seluruh pelabuhan milik Pupuk Indonesia.

“Semua dilakukan secara real time, sehingga kami bisa mengelola data secara akurat, mempercepat proses pengambilan keputusan, hingga efisiensi biaya dan sumber daya manusia,” ujar Panji.

Untuk teknologi pemupukan presisi, Pupuk Indonesia menampilkan Precision Agriculture Platform for Oil Palm (PreciPalm).

Teknologi ini menyediakan informasi kondisi nutrisi unsur makro lahan kelapa sawit dalam bentuk peta digital lahan yang diolah dari citra satelit dan model matematis.

Informasi ini kemudian digunakan untuk menghasilkan rekomendasi pemupukan N (Nitrogen), P (Phosphor), K (Kalium) dan Mg (Magnesium).

“Serta dapat digunakan juga untuk memantau kondisi nutrisi lahan perkebunan paska pemupukan secara real time,” jelas Panji.

Selain inovasi teknologi digital, Pupuk Indonesia juga memaparkan sejumlah proyek strategis, dengan tujuan untuk menarik minat investasi dan transfer teknologi ke dalam negeri.

Di antaranya adalah proyek revitalisasi pabrik Pusri IIIB yang akan beroperasi pada tahun 2024.

Pabrik pupuk ini akan menggunakan teknologi terkini yang ramah lingkungan dan efisien dalam konsumsi energi.

Kemudian proyek amoniak-urea dan methanol di Kabupaten Bintuni, Papua Barat, yang akan mendorong pemanfaatan sumber gas potensial di Indonesia Timur.

“Serta dalam rangka pengembangan industri pupuk dan petrokimia di Indonesia Timur, yang akan membuka banyak lapangan pekerjaan,” kata Panji.

Panji menyakini melalui HM 2021 Digital ini, Pupuk Indonesia akan berpeluang memahami kebutuhan industri dan perdagangan luar negeri.

Sehingga dapat memacu penjualan produk unggulan, seperti pupuk urea, NPK, amoniak, serta produk kimia lainnya untuk berbagai kebutuhan industri di mancanegara.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bela Istri yang Dibully Penggemar Lesty Kejora, Suami Siti Badriah: Saya Jijik Sama Diri Sendiri, Kampungan!


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler