Pupuk Kaltim Berkolaborasi dalam Pemulihan Ekosistem & Konservasi Hayati Taman Nasional Kutai

Sabtu, 16 Maret 2024 – 22:17 WIB
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melaunching penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan operasional di kawasan perusahaan. Foto dok PKT

jpnn.com, JAKARTA - Balai Taman Nasional Kutai, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT. Pupuk Kaltim Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) untuk memulihkan ekosistem mangrove, ekosistem dipterokarpa serta konservasi keanekaragaman hayati, khususnya jenis-jenis tanaman endemik dan langka.

Penandatanganan PKS dilakukan oleh Kepala Balai Taman Nasional (TN) Kutai, Syaiful Bahri, dan Direktur Pengembangan Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta dan disaksikan langsung oleh Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi, Ahmad Munawir.

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Perpanjang Kerja sama dengan Kejati Kaltim

Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, Pupuk Kaltim berkomitmen akan mendukung penguatan fungsi Taman Nasional Kutai dalam empat ruang lingkup kegiatan yaitu: pemulihan ekosistem mangrove, pengawetan flora dan fauna, perlindungan dan pengamanan kawasan, serta penguatan kapasitas kelembagaan Balai Taman Nasional Kutai.

Ahmad Munawir menjelaskan ekosistem mangrove merupakan salah satu yang memiliki peran dan fungsi serta manfaat yang sangat penting dalam hal ekologi, sosial dan ekonomi.

BACA JUGA: SIG Kembali Raih Apresiasi P3DN Terbaik dari Kemenperin

"Karena itu saya sangat menyambut baik kerja sama ini yang salah satu fokus utamanya adalah melakukan pemulihan ekosistem mangrove di TN Kutai," sebutnya.

Beberapa poin penekanan untuk menjadi perhatian kedua belak pihak terutama pada aspek pelibatan masyarakat.

BACA JUGA: Snack Momogi Raih Penghargaan Top Brand 2024

Masyarakat sekitar kawasan ekosistem mangrove yang menjadi lokasi kerja sama mesti dilibatkan dan menjadi bagian dalam kegiatan kerja sama ini.

Poin lain yang perlu menjadi perhatian adalah pentingnya melakukan mapping/pengumpulan baseline data, hal ini untuk mengukur sejauh mana kerja sama ini nantinya telah memberikan dampak positif terhadap kawasan TN Kutai, urai Ahmad Munawir.

Lewat kerja sama ini, Pupuk Kalimantan Timur secara konsisten menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan mendukung program Pemerintah, salah satunya melalui program Community Forest.

Program ini bertujuan untuk mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati dengan melakukan penanaman bibit di lahan-lahan yang kurang produktif, seperti lahan pesisir, lahan tidur, tambak maupun lahan kering.

Sebagian kegiatan dalam ruang lingkup PKS dengan Balai Taman Nasional Kutai ini merupakan pengejawantahan dari program Community Forest.

Melalui kerja sama ini, ditargetkan jumlah pohon yang akan ditanam mencapai tiga juta pohon mangrove dan lima ratus ribuan tanaman langka endemik.

Lokasi penanaman tersebar, sebagian besar di Resort Pesisir dan Resort Rantau Pulung dengan luas total kurang lebih 925 hektare.

Selain penanaman, guna melestarikan keanekaragaman hayati flora dan fauna, dalam kegiatan kerja sama ini juga akan melakukan eksplorasi jenis-jenis anggrek endemik TN Kutai.

“Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya juga akan didukung oleh monitoring dan perlindungan fauna di dalam kawasan konservasi, serta bantuan infrastruktur dan peningkatan kapasitas SDM,” tutur Hanggara Patrianta, Direktur Pengembangan Pupuk Kaltim.

“Kerja sama ini juga tidak hanya menjadi bukti keberlanjutan komitmen awal Pupuk Kaltim untuk menanam 10 juta pohon hingga 2030 mendatang, namun juga sekaligus upaya untuk melindungi daerah pesisir dari abrasi, memulihkan ekosistem dan pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi,” imbuh Hanggara.

Dalam kesempatan tersebut, seluruh pihak yang terlibat dalam kolaborasi ini berharap kegiatan yang direncanakan dalam kerja sama ini akan berjalan lancar dan membawa manfaat yang optimal tak hanya bagi Balai Taman Nasional Kutai dan Pupuk Kaltim, tapi juga untuk pemberdayaan masyarakat dan lingkungan sekitar.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler