jpnn.com, GORONTALO - PT Pupuk Kaltim, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) memperkenalkan tata cara pemupukan berimbang untuk mendongkrak produktivitas hasil pertanian.
Hal tersebut dikenalkan Pupuk Kaltim dalam kegiatan Farmers Meeting bersama kelompok tani Desa Hotabohu, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, pada pekan lalu.
BACA JUGA: Sudah 94% Pasien Covid-19 di Pupuk Kaltim Selesai Isolasi Mandiri
Puluhan petani setempat dibekali tata cara pengelolaan dan pemupukan lahan pertanian, khususnya untuk tanaman padi dan jagung yang merupakan salah satu komoditi andalan Provinsi Gorontalo.
SVP Pemasaran PSO Pupuk Kaltim M. Yusri menjelaskan kegiatan ini mengawali pelaksanaan Demonstration Plot (Demplot) dua komoditi tersebut di Desa Hotabohu, agar petani bisa memahami langkah awal tata cara pengelolaan lahan pertanian yang produktif.
BACA JUGA: Rahmad Pribadi Cerita Kisah Suksesnya kepada Para Milenial di Pupuk Kaltim
Petani juga bisa mengetahui keunggulan produk Pupuk Kaltim untuk meningkatkan kapasitas pertanian masyarakat dan mampu mencapai hasil maksimal.
“Melalui pengenalan produk Pupuk Kaltim dan komposisi yang dianjurkan, petani dapat mengenal dengan baik kualitas produk Pupuk Indonesia Grup. Sebab banyak juga beredar pupuk tiruan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan efektivitasnya,” ungkap Yusri.
BACA JUGA: Gagas Kawasan Inklusi Ramah Disabilitas, Pupuk Kaltim Raih Penghargaan AREA 2020
Program Demplot dan Agro Solution sebagai upaya untuk meningkatkan hasil budidaya pertanian, melalui pendampingan dan kerja sama terintegrasi dengan berbagai pihak.
Sejumlah daerah yang telah melaksanakan dua program tersebut, membuktikan adanya peningkatan hasil pertanian pada berbagai komoditas, diikuti kesejahteraan petani dengan hasil dan nilai jual yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
“Selain produktivitas pertanian semakin meningkat, keunggulan kualitas produk Pupuk Kaltim juga bisa dibuktikan langsung petani melalui pendampingan yang dilaksanakan,” tambah Yusri.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo Roman Nasaru, yang hadir pada kesempatan itu menyambut positif langkah Pupuk Kaltim melakukan pendampingan pertanian melalui demplot pemupukan berimbang di Desa Hotabohu.
Menurut dia, program ini sebagai kesempatan yang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh petani, agar dapat mendorong hasil pertanian yang dikelola.
Apalagi 60-70% penduduk Gorontalo adalah petani, sehingga butuh upaya untuk meningkatkan kapasitas petani dalam pengelolaan lahan pertanian dan komoditas andalan, agar mampu mencapai hasil yang lebih maksimal.
“Bagaimana kami bisa bercocok tanam, memilih bibit dan menggunakan pupuk yang baik untuk produktivitas lahan, bisa dipelajari selama program demplot ini, sehingga hasil pertanian Gorontalo lebih maksimal ke depannya,” tutur Roman.
Roman mengimbau petani untuk aktif berkontribusi mensukseskan demplot yang dilaksanakan Pupuk Kaltim, sehingga perbedaaan kualitas produksi menggunakan pola pemupukan berimbang bisa diketahui dengan baik untuk diaplikasikan pada musim tanam selanjutnya.
“Apalagi ada jenis pupuk bersubsidi dan non-subsidi, perbedaan kualitas dari keduanya juga bisa kita ketahui dengan demplot ini. Untuk itu, petani kami harap bisa menimba ilmu dari program Pupuk Kaltim ini,” tambah Roman.
Sementara Syaiful, salah satu petani Desa Hotabohu menyambut baik program demplot yang dilaksanakan Pupuk Kaltim.
“Pemupukan selama ini menggunakan pupuk bersubsidi, makanya kami ingin lebih menggali potensi hasil pertanian dengan demplot ini, agar hasil lebih optimal seperti yang diharapkan,” tutur Syaiful.(chi/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Yessy