jpnn.com, JAKARTA - Pupuk Kaltim kembali meraih Proper nasional peringkat Emas untuk ketiga kalinya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penghargaan tersebut diberikan lantaran Pupuk Kaltim dinilai memiliki perhatian tinggi terhadap perbaikan lingkungan dan ekosistem dalam menjalankan aktivitas bisnis di lingkungan perusahaan.
BACA JUGA: Pupuk Kaltim Raih Penghargaan AREA 2019
"Penghargaan ini merupakan bukti komitmen Pupuk Kaltim yang terus peduli terhadap lingkungan dan masyarakat," kata Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman melalui keterangan tertulis, Rabu (8/1).
Menurut Bakir, selama ini Pupuk Kaltim selalu mengedepankan aspek continuous improvement dan inovasi di segala bidang. "Khususnya dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Creating Shared Value (CSV) melalui penerapan Beyond Compliance Programs," ujar Bakir.
BACA JUGA: Pupuk Kaltim Sejahterakan Warga Lewat Budidaya Lobster
Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Kampung Aren Berdaya Ramah Difabel, yang merupakan pengembangan dari program Inkubator Bisnis (Inbis) Permata Bunda, yaitu kawasan inovasi sosial yang berisi 10 program pemberdayaan anak berkebutuhan khusus (ABK).
Selain itu, pada program Better Living in Malahing juga memberikan pemberdayaan untuk masyarakat pesisir Bontang, yang kerap diasosiasikan sebagai masyarakat kumuh dan tertinggal melalui lima aspek, yaitu ekonomi, lingkungan, pendidikan, kesehatan dan perbaikan infrastruktur.
BACA JUGA: 5 Anak Usaha Pupuk Indonesia Raih Penghargaan PROPER
Secara berkesinambungan Pupuk Kaltim juga memberdayakan nelayan dan masyarakat pesisir melalui program Creating Shared Value (CSV), yaitu Budidaya Ikan Kerapu dan Lobster dalam Keramba Jaring Apung (KJA).
Program KJA bekerjasama dengan Koperasi Nelayan Bontang ETA Maritim (Kopnel BEM), yang saat ini telah dilakukan replikasi di dua lokasi kota Bontang. "Upaya ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan perekonomian nelayan Bontang, dalam memaksimalkan potensi perikanan melalui budidaya," ujar Bakir Pasaman.(ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh