Pupuk Subsidi Langka, Warga di Subang Curhat ke Dahlan Iskan

Senin, 23 Juni 2014 – 20:40 WIB

jpnn.com - SUBANG - Menteri BUMN Dahlan Iskan kebanjiran keluhan yang disampaikan warga dusun Patok Besi, Subang di sela kunjungannya Senin (23/6). Mereka umumnya mengeluhkan tentang kelangkaan pupuk subsidi. 

"Pupuk di daerah saya ada kelangkaan. Di daerah Patok Besi habis stok. Padahal belum ada pemakaian," ucap salah satu warga bernama Otong.

BACA JUGA: Ini Saran Dahlan kepada Petani Karawang

Menanggapi curhatan Otong, Dahlan menjelaskan bahwa pupuk subsidi yang disediakan oleh pemerintah untuk tahun ini sebanyak 7,8 juta ton. Jumlah itu lanjut Dahlan, diharapkan dapat mencukupi ketersediaan akan pupuk. Hanya saja jumlah tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan para petani.

"Ketersediaan pupuk sebenarnya ada, tetapi memang alokasi yang diberikan pemerintah hanya 7,8 juta ton," ulas Dahlan pada warga Subang yang tengah berkumpul.

BACA JUGA: MSD Indonesia Luncurkan Program Ramadan Diabetes and Me

Sebenarnya, pemerintah kata Dahlan bisa saja memasok pupuk tambahan untuk mencukupi kekurangan tersebut. Hanya saja itu dibutuhkan izin dari menteri terkait dan anggota DPR. "Jadi sebenarnya, pupuknya itu ada, tapi tanpa perintah dari Menteri Pertanian dan persetujuan DPR, maka barang tidak dapat dikeluarkan," jelas mantan Dirut PLN ini.

Jika dalam hal ini Pupuk Indonesia 'membandel' tetap menyalurkan subsidi pupuk di luar ketentuan, maka pihaknya akan diperiksa oleh BPK karena menyalahgunakan kewenangan. Karenanya, Pupuk Indonesia menjual pupuk non subsidi dengan harga Rp 4.500 per kg untuk kemasan 5 kg.

BACA JUGA: Pengusaha Apresiasi Ide Jokowi soal Penguatan Daya Saing Produk Ekspor

"Membeli pupuk urea jangan terlalu banyak, tetapi harus sesuai takaran. Tapi pupuk non subsidi ini hanya untuk jalan keluar darurat," tandas pria asal Magetan itu. (chi/pnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Hargai Tikus Sawah Karawang Rp 1.500 per Ekor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler