Purwanto Merespons Surat Rais Aam PBNU Perihal Muktamar NU, Simak

Minggu, 28 November 2021 – 13:50 WIB
Logo Nahdlatul Ulama. Ilustrasi. Foto: PBNU

jpnn.com, JAKARTA - Eks Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP Ansor) Purwanto M Ali merespons pejabat Rais Aam Pengurus PBNU KH Miftachul Akhyar yang mengeluarkan surat perihal pelaksanaan Muktamar.

Surat kepada panitia Muktamar tersebut dinilai sepihak dan hanya akan meningkatkan suhu politik internal NU jelang Muktamar ke-34.

BACA JUGA: Begini Respons Santri Muda Tentang Muktamar NU dan Kepemimpinan

Menurut Purwanto, Rais Aam PBNU seharusnya bersikap bijaksana dan tidak terlibat dalam dinamika perpolitikan Muktamar NU.

“Saya melihat bahwa surat dari Pejabat Rais Aam itu sangat tidak lazim dan suatu pemaksaan kehendak pribadi yang akan makin memanaskan situasi internal NU menjelang Muktamar,” ucap Purwanto M Ali, Minggu (28/11/2021).

BACA JUGA: Muktamar NU Akan Dipercepat, PKB Samina Wa Athona Keputusan PBNU

Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini menjelaskan putusan Konferensi Besar NU tahun 2021 tentang Pelaksanaan Muktamar memberikan amanah kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bukan kepada Rais Aam PBNU seorang.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada seluruh warga NU, ketua PWNU dan PCNU seluruh Indonesia untuk mengabaikan surat yang berasal dari Pj Rais Aam PBNU tersebut.

BACA JUGA: Berita Terkini Jelang Muktamar NU, Habib Salim PBNU Bilang Begini

“Pembuatan surat yang hanya ditanda-tangani hanya oleh Pejabat Rais Aam itu tidak sesuai dengan Peraturan Organisasi dan Peraturan Rumah Tangga NU. Sehingga surat semacam itu adalah melanggar aturan dan bisa dianggap illegal,” tambahnya.

Purwanto tidak ingin terjadi dinamika yang berkepanjangan di tubuh Nahdlatul Ulama.

Untuk mencegah hal tersebut, Purwanto M Ali mengaku sudah mengirimkan surat terbuka untuk struktur NU di semua tingkatan, berisi imbauan untuk mengabaikan surat tersebut.

“Rais Aam adalah pemimpin tertinggi NU, semestinya bersikap bijaksana dan tidak terlibat politik secara vulgar dan sangat berpihak pada salah satu kubu menjelang Muktamar NU. Rais Aam semestinya bisa menjadi pengayom semua pihak yang sedang berkontestasi menjelang Muktamar NU,” tuturnya.

Sebelumnya, beredar surat Pj Rais Aam PBNU perihal Pelaksanaan Muktamar ke-34 NU di Provinsi Lampung yang ditujukan kepada panitia pengarah dan panitia pelaksana.

Dalam surat yang ditandatanganii hanya oleh Pj Rais Aam PBNU itu, KH Miftachul Akhyar meminta agar panitia dapat menyelenggarakan Muktamar ke 34 NU dengan tenggat waktu 17 Desember 2021.

Menurut Purwanto, surat ini akan meningkatnya suhu politik Muktamar, mengingat waktu pelaksanaan Muktamar belum dirapatkan di internal atau jajaran harian dan syuriah PBNU.

Saat ini jajaran pengurus PBNU sedang mempertimbangkan waktu pelaksanaan Muktamar karena berbarengan dengan pemberlakuan PPKM level 3 di semua daearah di Indonesia.

Muktamar ke-34 NU diharapkan dapat menghasilkan urusan keumatan yang lebih substansial dibandingkan dengan dinamika yang tidak berkepanjangan.

Oleh sebab itu, warga NU meminta agar Kiai Miftach dapat menarik kembali surat tersebut.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Purwanto   GP Ansor   PBNU   Muktamar NU   NU  

Terpopuler