Puslitbangdiklat RRI Klarifikasi Survei M Qodari Indo Barometer

Rabu, 27 Mei 2020 – 15:24 WIB
CEO Indo Barometer M Qodari. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pusat Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan (Puslitbangdiklat) LPP RRI mengklarifikasi hasil survei yang dilakukan Indo Barometer, sebuah lembaga penelitian dengan CEO saat ini Muhammad Qodari.

"Menyikapi hasil survei Indo Barometer tentang Pengangguran dan Kemiskinan, maka perlu disampaikan bahwa Puslitbangdiklat LPP RRI tidak pernah merilis dan memberitakan hasil survei tersebut," tutur pihak Puslitbangdiklat LPP RRI, Adi Pramono, seperti tertera dalam keterang tertulis yang diterima JPNN, Rabu (27/5).

BACA JUGA: M Qodari: Jokowi Harus Pilih Menteri yang Pengalaman Atasi Konflik Sosial

Seturut Adi, mekanisme rilis dan pemberitaan hasil survei selama ini harus mendapat persetujuan Direksi LPP RRI.

Nah, kegiatan survei terkait Pengangguran dan Kemiskinan secara keseluruhan dilakukan oleh Indo Barometer.

BACA JUGA: Hasil Survei: Publik Puas Kinerja Pemprov, Anggap Pusat tak Konsisten

Survei yang digelar pada periode 12-18 Mei 2020 itu dilakukan oleh tim Indo Barometer.

Puslibangdiklat memang pernah melakukan survei bersama Indo Barometer sebanyak empat kali selama tahun ini.

BACA JUGA: Soal Hasil Survei Indo Barometer, Ridwan Kamil: Saya Syukuri Saja

Dari survei tersebut, dua dirilis yaitu pada Februari dan Maret.

"Untuk hasil survei April tidak dirilis dengan alasan materi atau konten tidak sesuai dengan editorial policy," bunyi pernyataan Adi Pramono.

Sementara hasil survei Mei, dirilis sendiri oleh Indo Barometer.

"Dalam konteks ini, CEO Indo Barometer M. Qodari telah menegaskan bahwa rilis dan publikasi tersebut merupakan inisiatif pihak Indo Barometer," pungkas Adi.

Dalam keterangan dari pihak Puslitbangdiklat itu terlampir klarifikasi dari M. Qodari, juga berupa video.

"Semua proses pengolaha, research, pengumpulan data, kemudian pengolahan hasil serta pembuatan laporan, itu dikerjakan oleh Indo Barometer. Untuk selanjutnya dipakai untuk bahan pemberitaan," kata Qodari.

"Seperti biasa, kalau Indo Barometer melakukan research atau survei, materinta dirilis ke masyarakat, untuk menjadi perhatian konsumsi publik dan decision maker," imbuhnya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler