Puti Guntur Soekarno Dukung Kebijakan Pemkot Surabaya Mengganti PR dengan Penumbuhan Karakter

Kamis, 10 November 2022 – 12:35 WIB
Anggota Komisi X DPR Puti Guntur Soekarno. Foto: Dokumen pribadi for JPNN.com.

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Puti Guntur Soekarno mendukung kebijakan Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, yang mulai Kamis (10/11), menghapus pekerjaan rumah atau PR bagi pelajar SD dan SMP, dan menggantikan dengan program penumbuhan karakter siswa.

Legislator yang membidangi pendidikan dan kebudayaan ini menilai kebijakan itu sangat positif, karena bobot pembangunan karakter dengan pembelajaran sekolah yang lainnya harus berimbang sebagaimana diamanatkan dalam kurikulum pendidikan nasional.

BACA JUGA: Puti Guntur Soekarno Soroti Dugaan Kekerasan di SPN Dirgantara, Keras

Anggota DPR Fraksi PDIP itu juga mendukung upaya Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan yang ingin menciptakan pola pembelajaran pendalaman karakter yang diberlakukan dengan melatih siswa menjadi lebih aktif, mandiri, dan berani berpendapat.

"Saya setuju dan mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya yang ingin mengajak anak lebih aktif membuat proyek atau kegiatan positif lain dengan ekstrakurikuler. Tentu harus dibuat agar menyenangkan dalam proses, tetapi jelas manfaatnya untuk membangun karakter nasional,” kata Puti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/11).

BACA JUGA: Puti Guntur Bakar Semangat Kader PDIP Surabaya, Tujuannya Cuma Satu Eri Cahyadi-Armuji

Alumnus Universitas Indonesia ini mengatakan program penumbuhan karakter siswa selama tujuannya untuk menguatkan upaya nation and character building sangatlah relevan guna mengimbangi kemajuan teknologi informasi.

Menurut dia, digitalisasi sektor pendidikan bukan saja berdampak positif, tetapi juga memiliki dampak negatif, seperti siswa menjadi egois dan kurang interaksi sosial. “Memberikan pendidikan yang melatih gotong royong sebagai penumbuhan karakter jelaslah itu bermakna dan manfaat,” pungkas Puti.

BACA JUGA: Seperti ini Cara Puti Guntur Soekarno Ajak Kader PDIP Menangkan Eri-Armudji

Puti yang juga Visiting Professor di Kokushikan University Jepang ini menyarankan perlunya proyek pembelajaran yang menitikberatkan pengenalan berkebudayaan dalam kepribadian nasional, misalnya dengan belajar praktik seni tradisi atau modern disandingkan dengan mengaji bagi muslim dan mengajari toleransi.

"Seperti di negeri Jepang misalnya, ilmu pengetahuan dan teknologinya sangat maju tetapi karakter bangsa Jepang masih sangat kokoh,” kata mantan calon wakil gubernur Jawa Timur ini.

Menurut Puti, PR yang terlalu sering dan rutin bagi siswa bisa membuat mereka makin jenuh dan justru malas dengan institusi pendidikan formal, di tengah banyak alternatif pendidikan dan pembelajaran baru yang ditawarkan di era digitalisasi saat ini. Terlebih lagi saat menghadapi pandemi Covid-19, kata Puti, siswa banyak diberikan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online.

Seperti diketahui, Pemkot Surabaya mulai Kamis (10/11) resmi mengubah kebijakan PR bagi pelajar tingkat SD dan SMP negeri maupun swasta, menjadi program penumbuhan karakter siswa.
Pemberlakuan diikuti dengan memangkas jam pelajaran sekolah hingga pukul 12.00 WIB. Adapun dua jam selanjutnya hingga pukul 14.00 WIB akan dipakai guna pendalaman karakter siswa. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler