jpnn.com, BANDUNG - Sebanyak 141 rumah mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Puting beliung terjadi bersamaan saat hujan deras melanda wilayah tersebut.
BACA JUGA: Gempa Sukabumi Merusak Sejumlah Rumah-Jalan Tertutup Longsor di Cianjur
"Saat ini pemerintah daerah, khususnya di Kecamatan Baleendah ini dari kemarin kita sudah menghubungi BPBD, untuk melakukan upaya penanganan," kata Kapolsek Baleendah Kompol Tedi Rusman, Selasa.
Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (5/6) petang sekitar pukul 17.00 WIB di tiga kelurahan, yakni Desa Rancamanyar, Desa Bojongmalaka, dan Kelurahan Andir.
BACA JUGA: Nafsu Terapis SPA Melihat Anak Perempuan WN Australia Tak Bisa Dibendung
Pihaknya mencatat sejauh ini wilayah yang terdampak paling parah yakni Desa Bojongmalaka.
Di wilayah itu, kata dia, ada sebanyak 110 rumah yang mengalami kerusakan.
BACA JUGA: AKBP Aszhari Kurniawan: Tembak di Tempat Gerombolan Bermotor Membuat Onar
"Kemudian di Kelurahan Andir ada 20 rumah, dan di Rancamanyar ada sekitar 11 rumah. Totalnya ada sekitar 141 rumah," katanya.
Adapun mayoritas mayoritas rumah warga itu mengalami kerusakan atap rumah. Karena angin yang kencang, menurutnya genting atau kanopi rumah warga di kawasan itu berterbangan.
"Kalau bangunan sendiri yang roboh itu ada beberapa rumah agak sedikit jebol," katanya.
Saat ini, kata dia, bantuan yang diperlukan oleh warga itu untuk membersihkan puing-puing material bangunan yang berserakan. Menurutnya beberapa warga pun terpaksa mengungsi ke tetangga atau saudaranya karena rumah yang rusak.
"Dibutuhkan terpal, karena rumah-rumahnya bocor, takutnya hujan lagi. Kalau alat berat belum, paling alat pemotong kayu," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Bojongmalaka Dedi Darmawan memastikan tidak ada korban jiwa meski wilayah jadi yang terdampak paling parah. Namun, menurutnya ada seorang anak yang mengalami luka ringan karena pecahan genting.
"Rata-rata kerusakan itu di atap rumah seperti kanopi, dinding rumah, genteng, asbes, itu yang berterbangan," ujar Dedi Darmawan. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Maut Menewaskan Satu Keluarga
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti