jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Dave Laksono menyatakan ada oknum pejabat tingkat provinsi dan kabupaten di Papua turut membiayai aktivitas kelompok separatis teroris (KST) di Bumi Cenderawasih.
Legislator Partai Golkar itu mengaku memperoleh informasi tersebut dari pengaduan yang masuk ke DPR.
BACA JUGA: KKB Menyerang saat Evakuasi Jenazah Gabriela Meilani, 1 Prajurit TNI Gugur
"Banyak juga pejabat-pejabat yang cukup tinggi di daerah-daerah, tingkat I (provinsi) dan tingkat II (kabupaten), itu membiayai gerakan-gerakan teroris ini," kata Dave di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/9).
Putra politikus senior Golkar Agung Laksono itu menuturkan oknum pejabat di Papua itu tak hanya membiayai KST, tetapi juga memasok senjata.
BACA JUGA: KKB Berbuat Keji, Seorang Nakes Tewas, Satgas Covid-19 Bereaksi
Menurutnya, oknum pejabat tersebut juga menyediakan pelatih agar KST mampu melakukan serangan ke beberapa tempat di provinsi paling timur di Indonesia itu.
"Mencari pelatih-pelatih buat para personelnya untuk penyerangan dan perusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas sosial," ungkap legislator Daerah Pemilihan VIII Jawa Barat tersebut.
BACA JUGA: Mayjen TNI I Nyoman Perintahkan Tangkap KST dalam Keadaan Apa pun
Menurut Dave, para oknum pejabat itu mau menyokong aktivitas KST karena menginginkan kepentingan mereka di Papua tidak terganggu.
Politikus muda itu juga mengantongi indikasi soal oknum pejabat di Papua memperoleh proyek baru jika KST menyerang dan merusak fasilitas umum.
"Jadi, yang jelas mereka itu sekarang ini ditengarai juga bagian dari permasalahan, bukan bagian dari solusi," ungkap Dave.
Pria kelahiran Jakarta, 19 Agustus 1979, itu mengharapkan TNI dan Polri bisa mengatasi permainan dari oknum pejabat yang menyokong KST di Papua.
"Jadi, yang memang terbukti terlibat, ya, bisa segera langsung diproses," ujar Dave.(ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dave Laksono: Calon Panglima TNI Harus Memahami Ancaman Perang Digital
Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan