jpnn.com, SURABAYA - Dinas tenaga kerja (disnaker) Surabaya menambah kuota pelatihan bimbingan teknis (bimtek) khusus warga Surabaya yang belum bekerja.
Langkah itu dilakukan untuk meningkatkan serapan tenaga kerja masyarakat Kota Pahlawan yang belum optimal.
BACA JUGA: Banyak Perusahaan Tidak Lapor Lowongan Kerja
Belum maksimalnya tenaga kerja yang terserap perusahaan di metropolis bisa dilihat dari persentase penerimaan karyawan setiap tahun.
Dari 8.000 lowongan selama 2017, sekitar 53 persen diserap warga Surabaya.
BACA JUGA: Nama Tyas Mirasih Dicatut untuk Info Lowongan Kerja
Ribuan lowongan pekerjaan tersebut ditawarkan 320 perusahaan. Sisanya, 47 persen, diisi warga dari luar Surabaya.
Mayoritas berasal dari kabupaten/kota di Jawa Timur. Di antaranya, Nganjuk, Trenggalek, Tulungagung, dan Jombang.
BACA JUGA: Osvaldo Akui Putera Daerah Banyak Tersisih dari Starting Eleven
Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Surabaya Irna Pawanti mengatakan, belum maksimalnya serapan tenaga kerja putra daerah disebabkan beberapa hal.
Terutama bidang soft skill. Ketika bersaing untuk mendapatkan pekerjaan, warga Surabaya sering kalah saat sesi wawancara dan uji coba kerja.
Dalam wawancara, etika dan kelugasan pelamar kerja Surabaya dianggap kurang oleh HRD (human resource department) perusahaan.
Saat ditanya soal penempatan kerja, pelamar dari Surabaya sering tidak mau ditempatkan di luar kota.
''Alasannya macam-macam. Ada yang bilang harus izin orang tua dulu. Ada pula yang tidak diizinkan bekerja di luar kota,'' terang Irna.
Kondisi tidak siapnya pelamar itu menjadi nilai minus di mata penyeleksi HRD.
Selain wawancara dan job training, etos kerja dirasa Irna masih kurang.
Banyak pelamar yang berguguran saat menjalani uji coba tiga bulan pertama.
Pelamar akhirnya meminta resign. Hal tersebut berbeda dengan pekerja luar daerah yang umumnya lebih bisa bertahan.
''Padahal, pekerja dari Surabaya secara keseluruhan lolos di tahap seleksi administrasi. Terutama standar pendidikan,'' terangnya. (elo/c7/sep/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia