Putra Maestro Patung Indonesia Meninggal dalam Kondisi Mengenaskan di Galeri

Kamis, 01 Juli 2021 – 23:03 WIB
Jasad Korban I Nyoman Nongos saat dititip di kamar jenazah RS Arisanti Ubud. Foto: Istimewa - diambil dari Radar Bali

jpnn.com, BALI - Pemahat patung I Ketut Nongos ditemukan meninggal dunia di Banjar Teges Yangloni, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali pada Selasa (29/6) malam sekitar pukul 19.00 WITA.

Warga setempat pun gempar. Seniman patung berusia 86 tahun itu ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di tempatnya bekerja, di Tjokot Art Gallery Ubud.

BACA JUGA: Soal Patung Bung Karno dan Makna di Balik Pose Pahlawan Berkuda

Jasad korban yang merupakan putra keempat dari Maestro Patung Indonesia Nyoman Tjokot ditemukan dalam kondisi bengkak dan sudah membusuk.

Menurut informasi yang dihimpun Radar Bali, korban pertama kali ditemukan oleh istri keponakannya, Desak Ketut Raitawati.

BACA JUGA: 101 Karya Maestro Seni Kelas Dunia Siap Dilelang

Saat itu Desak yang tinggal dekat rumah korban hendak membawakan beras.

Ketika hendak membawakan beras untuk korban, saksi terkejut melihat tubuh korban dalam keadaan tergeletak di lantai Tjokot Art Gallery dengan posisi kepala menghadap barat daya.

BACA JUGA: Ditanya Soal Bali, Jawaban Pak Luhut Sempat Bikin Suasana Tegang

Melihat kejadian tersebut, keluarga korban kemudian menghubungi pihak kepolisian.

Dengan adanya laporan tersebut Polsek Ubud terdiri dari Unit Reskrim, Unit Intelkam dan Sabhara yang dipimpin Pawas Ipda I Wayan Hendra mendatangi lokasi kejadian.

Saat ditemukan, kondisi jasad korban tampak bengkak dan membusuk. Karena kondisi tubuh korban sudah membusuk, proses evakuasi pun melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar dan Palang Merah Indonesia (PMI) Gianyar.

Setelah dimasukkan ke dalam kantong jenazah, jasad korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Arisanti di Desa Mas, Kecamatan Ubud sekitar pukul 20.00 WITA.

Kapolsek Ubud, AKP I Made Tama menjelaskan, jasad korban sudah dievakuasi ke RS. Atas permintaan keluarga korban, jenazah tidak diautopsi.

"Keluarga menolak jasad korban diautopsi dan telah membuat surat pernyataan. Kuat dugaan, korban meninggal karena sakit sehingga pihak keluarga mengihklaskan kepergian korban sebagai bagian dari musibah," kata AKP Made Tama. (rb/dra/pra/jpr)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler