jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Yayasan Putra Putri Tenun Songket Indonesia (PPTSI) sukses menggelar Grand Final Ajang Putra Putri Tenun Songket Indonesia 2023.
Berdasarkan penilaian akhir, terpilih lah Muhammad Gerhan Lantara (Lampung) dan Ida Ayu Gabriella Sanjaya (Jawa Timur) sebagai pemenang Putra Putri Tenun Songket Indonesia 2023.
BACA JUGA: 155 Peserta Ikuti Festival Tari Tenun dan Songket Nusantara 2023
Founder Yayasan PPTSI, Anna Mariana mengungkapkan ada lima kriteria penilaian yang ditekankan dewan juri.
Pertama, yakni pengetahuan budaya khususnya tentang tenun dan songket.
BACA JUGA: Permaisuri Malaysia Terpesona dengan Songket Sumba Timur
Kedua, wawasan kebangsaan yang menjadikan mereka pemuda berkarakter.
Selanjutnya, memiliki pengetahuan yang kuat tentang budaya, wawasan kebangsaan, etika, moral, pengetahuan politik, pengetahuan bahasa asing.
BACA JUGA: Intip Kecantikan Songket Bali di Interior Toyota Agya
Keempat, terkait kemampuan public speaking.
Kemudian, terakhir yakni pemahaman yang baik seputar ekonomi dan bisnis kemampuan entrepreneur.
“Dengan berbagai kriteria penilaian tersebut, kami berharap para pemenang dapat menjadi duta bangsa yang berkarakter," kata Anna Mariana di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, baru-baru ini
Anna menerangkan tujuan dari ajang ini utamanya untuk mendorong dan memberi solusi daerah di Indonesia agar mampu melestarikan, mengembangkan, dan memajukan budaya masing-masing.
Kelahiran Putra Putri Tenun Songket Indonesia setiap tahun memang dipilih untuk menjadi duta bangsa yang mewakili setiap provinsi guna membantu pemerintah dan perajin daerah.
Oleh karena itu, dalam ajang ini, Putra Putri Tenun Songket Indonesia menandatangani pakta integritas untuk mensosialisasikan visi dan misi Yayasan PPTSI.
"Mereka punya tanggung jawab moral membantu yayasan, dan sinergi yang terbangun baik menandakan kami tidak sendirian," tuturnya.
Sementara itu, kedua pemenang mengungkapkan harapan mereka kepada generasi muda seusai grand final.
Gerhan berharap para generasi muda dapat menambah wawasan dan kepedulian terhadap kain wastra.
"Terutama tenun dan songket, bahwa wastra adalah warisan budaya yang harus kita lestarikan," kata Gerhan kepada awak media di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
"Kami sebagai generasi muda juga harus mampu meningkatkan pengetahuan tentang tenun dan songket serta mewariskan kekayaan tenun dan songket di Indonesia,” imbuh Gabriella. (mcr31/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengenal Songket Palembang, Dari Sejarah Hingga Ragam Jenisnya
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah