jpnn.com - KLATEN – Siswi SMAN 1 Klaten, Jihan Delhi Romansya (18) yang dikabarkan menghilang selama beberapa hari akhirnya ditemukan. Kepastian itu disampaikan langsung Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo.
“Saat ini sudah berada dengan orang tuanya," kata AKBP Langgeng dilansir Jateng Pos (Grup JPNN.com), Senin (27/4).
BACA JUGA: Luapan Sungai Ciujung Rendam Puluhan Rumah di Serang
Wakil Kepala SMAN 1 Klaten Bidang Kesiswaan, Aris Sutaka mengatakan, Jihan sempat mengikuti ujian Computer Based Test (CBT) pada hari pertama hingga keempat (13-16 April). Kemudian pada Senin (20/4), orang tua dari Jihan datang ke sekolah dan memintakan izin pada putrinya karena alasan sakit.
“Saat itu, orang tua murid datang dan memintakan izin. Namun demikian, permintaan izin tersebut tidak disertai surat izin dan hingga hari ini kami tidak menerima surat tersebut,” tambahnya.
BACA JUGA: Longsor Cirebon, Menteri Marwan Beri Bantuan Seadanya
Mengenai kabar hilangnya putri Dandim Semarang tersebut karena diculik, Aris mengaku tidak mengetahui secara persis. Pasalnya, selesai UN CBT pada tanggal 13-16 April, siswa diperkenankan untuk tidak hadir di sekolah.
“Berkaitan masalah tersebut, kami tidak mengetahui. Karena peristiwa terjadi di luar sekolah,” jelas Aris.
BACA JUGA: Ini Resep Pakde Karwo Bikin Jatim Provinsi Penuh Prestasi
Bertolak belakang dengan Aris, beberapa siswa SMAN 1 Klaten justru mengetahui kabar hilangnya Jihan. Kabar tersebut cepat menyebar melalui grup di jejering media sosial di sekolah ternama di Klaten itu.
“Sudah ramai dan hangat dibicarakan sejak beberapa hari lalu,” ucap seorang siswi yang enggan disebutkan namanya.
Di sisi lain, kediaman pribadi Letkol (Kav) Puji Setiono yang tak lain adalah ayah dari Jihan yang berada di Desa Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan, terlihat sepi. Dari luar rumah hanya terlihat dua buah mobil terparkir. Namun saat hendak menemui pemilik rumah, beberapa awak media tidak diijinkan oleh seorang pria bertubuh tegap.
“Bapak berada di Semarang, dan saat ini keluarga belum berkenan untuk bertemu dengan siapapun. Kami minta maaf, kami hanya menjalankan perintah dari pimpinan,” urai pria tersebut.(aya/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Pekerja yang Tewas tak Terima Santunan BPJS Ketenagakerjaan
Redaktur : Tim Redaksi