Putri Gus Dur Mengomentari Pernyataan Suharso Soal Amplop Kiai

Sabtu, 27 Agustus 2022 – 17:35 WIB
Yenny Wahid. Foto: M. Fathra NI/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid mengomentari pernyataan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa soal amplop kiai sebagai politik uang.

Dia menilai jika benar pernyataan tersebut dikemukakan Suharso, artinya Suharso tidak mengenal dan memahami budaya di lingkungan kiai dan ulama.

BACA JUGA: Suharso Diminta Mundur dari Ketum PPP, Jangan Remehkan Rekomendasi Majelis

“Kalau kiai-kiai disebut terlibat dalam money politic, saya rasa itu karena enggak kenal budaya kiai dan ulama,” ujar Yenny dalam keterangannya, Sabtu (27/8).

Menurut Yenny, para kiai dan ulama itu justru lebih banyak memberi kepada masyarakat dibandingkan menerima sesuatu dari masyarakat.

BACA JUGA: Pernyataan Suharso Soal Amplop Kiai Bakal Berimbas ke PPP

“Banyak masyarakat yang datang sowan ke kiai untuk minta didoakan."

"Karena mereka percaya silaturahmi ke kiai akan mendatangkan keberkahan. Baik orang miskin dan kaya, pejabat dan orang biasa, semua diterima dan dihormati,” ucapnya.

BACA JUGA: Politikus PPP Datangi Kantor DPP, Menuntut Suharso Mundur

Menurut Yenny, tak jarang masyarakat yang datang membawa oleh-oleh hasil bumi seperti singkong, kelapa dan lain-lain.

Namun, ada juga yang memilih memberikan sumbangan berupa uang dan jumlahnya pun beragam.

“Bapak saya dulu sering diberi uang Rp 5 ribu oleh masyarakat yang sowan."

"Banyak juga kiai yang bahkan besaran sumbangan yang diterima saja tidak tahu karena biasanya akan disalurkan langsung untuk keperluan pondok pesantren, membangun masjid dan lain-lain,” katanya.

Yenny menegaskan banyak pondok pesantren masih disubsidi oleh kiai agar para santri bisa belajar dan tinggal secara gratis.

“Kami punya pengalaman unik dengan almarhum Kiai Maimun Zubair, tokoh karismatik PPP."

"Kalau diberi amplop, amplopnya diterima, tetapi dikembalikan lagi ke yang memberi."

"Kiai Maimun mengatakan sumbangannya dia terima dan karena sudah menjadi haknya maka diberikan kembali ke orang yang memberi sumbangan tersebut sebagai hadiah."

“Itulah akhlak kiai, yang bisa menolak secara halus tanpa menyinggung perasaan orang yang ingin mendapatkan berkah,” kata Yenny. (gir/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler