jpnn.com - JAKARTA - Perdebatan soal keberadaan dan kinerja panitia khusus (pansus) hak angket Pelindo II menyita perhatian semua kalangan. Putri dari presiden pertama Indonesia Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri juga angkat bicara menilai pansus yang dipimpin politikus PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka ini.
Rachmawati heran. Mengapa DPR, khususnya fraksi-fraksi dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) ngotot memperjuangkan kepentingan politik melalui Pansus Pelindo II?
BACA JUGA: Lihat, Ini Foto Ribuan Warga yang Berdemo Menolak Pembangunan Masjid
"Ada apa? Masalah Pelindo II diuber-uber? Sampai-sampai DPR bikin pansus segala," ujar pemilik nama lengkap Diah Pramana Rachmawati Soekarno ini, Rabu (4/11).
Bagi Rahmawati, keberadaan Pansus Pelindo II aneh dan mencurigakan. "Aneh aja. Masalah korporasi kok jadi masalah negara. DPR seperti turun kelas jadinya," ujarnya.
BACA JUGA: PARAH... Mantan Menag Ini Perintahkan Penyewaan Pemondokan Haji Di Daerah Rawan Kriminalitas
Seharusnya, imbuh anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI 2007- 2009 ini, DPR menyoroti kasus besar. Kalaupun membuat pansus, harusnya untuk mengusut kasus megakorupsi seperti BLBI yang merugikan negara hingga Rp 600 triliun, dan kasus Century.
"Jadi fair, DPR kan legislatif vis a vis (berhadap-hadapan)-nya dengan pemerintah atau eksekutif, bukan ngurus korporasi seperti Pelindo yang sifatnya hanya operator bukan regulator yaitu kementerian," tandas Rachmawati.
BACA JUGA: Ngeriii.. Bakal Ada Hukuman Telan Narkoba Bagi Pengedar
Dengan DPR membentuk pansus seperti ini, sekarang efeknya penegak hukum pun jadi saling pasang kuda-kuda. "Kok makin semrawut penguasa sekarang sampai bikin pansus segala. Ada apa KIH? Kebakaran jenggot?" sentilnya. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terlambat Lakukan ini, Pilkada Serentak Bisa Jadi Pemicu Konflik
Redaktur : Tim Redaksi