jpnn.com, JAKARTA - Kader muda Partai Amanat Nasional (PAN) Futri Zulya Savitri atau Putri Zulkifli Hasan menyatakan usia bukan menjadi tolak ukur prestasi seorang politikus.
Dia tidak sepakat usia muda bisa disebut sebagai politikus ingusan.
BACA JUGA: Putri Zulhas Ungkap Fakta Mengejutkan, Pulau G Reklamasi Alami Abrasi Puluhan Hektare
Baginya, ada hal yang harus diperhatikan untuk menentukan kapasitas dan kapabilitas seorang politikus.
"Usia jangan menjadi tolak ukur, tetapi kita lihat track record, pengalaman, dan prestasinya," kata Putri Zulhas kepada JPNN.com, Rabu (28/6).
BACA JUGA: Putri Zulhas Bilang Tugas Pj Gubernur DKI Pengganti Anies akan Berat, Ini Alasannya
Apalagi, lanjutnya, saat ini peta pemilih pemula, Gen Z dan millenial sudah di atas 50 persen.
"Tentu akan menjadi representatif jika kelompok ini yang mewakili juga politisi muda. Terpenting harus sesuai aturan dan UU yang berlaku. Semua WNI memiliki hak untuk dipilih dan memilih, rakyat yang menentukan," lanjutnya.
Dia juga menyebutkan perlu setiap partai memberikan kesempatan lebih untuk politisi muda mengingat demografi Indonesia beberapa tahun ke depan akan didominasi anak muda
"Saya kira baik jika seperti itu. Kita kasih ruang dan kesempatan bagi anak muda," pungkasnya.
Terbaru, Politikus senior PDIP Panda Nababan menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum pantas jika maju di Pilpres 2024. Menurutnya, Gibran masih harus banyak belajar di dunia politik.
Hal itu disampaikan dalam diskusi diskusi Adu Perspektif detikcom dan Total Politik, Senin (26/6).
"Gibran anak ingusan kok, gimana? Nanti anak itu besar kepala, masih belajar dulu lah," kata Panda.
Panda menyebut Gibran memerlukan waktu yang panjang di dunia politik.
"Dia butuh proses seperti bapaknya, panjang. Enggak langsung ujug-ujug kayak gitu, kayak dinasti aja," jelas Panda.
Di sisi lain, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo (KP BI Solo) memproyeksikan angka pertumbuhan ekonomi di Kota Bengawan sepanjang 2022 tembus 6,2 persen.
Kepala KP BI Solo, Nugroho Joko Prastowo mengatakan, angka tersebut sekaligus membuktikan realisasi pemulihan ekonomi di Kota Solo, khususnya pascapandemi covid-19.
Ada beberapa indikator yang dihitung menghasilkan proyeksi angka pertumbuhan ekonomi di kota yang dipimpin Gibran Rakabuming Raka itu antara 5,8 sampai 6,2 persen.
"Nanti angka resminya akan dirilis oleh BPS. Yang pasti ada empat besar sektor penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada 2021, yang kami hitung sebagai indikator pertumbuhan ekonomi," ujar Nugroho Joko Prastowo, Kamis (16/2).(mcr8/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra