Putu BKSAP Bicara Ekonomi Digital di Forum Tripartite Brunei

Minggu, 23 Juni 2024 – 16:53 WIB
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Sipadma Rudana bersama H.E. Dato Seri Setia Dr Awang Haji Mohd Amin Liew Abdullah, Minister at The Prime Minister's Office and Minister of Finance and Economy II. Foto: BKSAP

jpnn.com - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana telah melakukan pertemuan dengan parlemen dan pejabat Pemerintahan Brunei Darussalam di Brunei pada 10 Juni 2024.

Setelah itu, legislator asal Bali itu juga didapuk menjadi pembicara dalam forum Tripartite, yang diselenggarakan Pemerintah Brunei Darussalam terkait pembangunan ekonomi digital di kawasan ASEAN.

BACA JUGA: Putu BKSAP Sebut Thailand Ingin Tingkatkan Kerja Sama Bidang Pendidikan dengan RI

Forum bertajuk 'Building a Vibrant Digital Economy in ASEAN: Strategies for Cyber Resilience and Shared Prosperity' itu dibuka langsung oleh H.E. Dato Seri Setia Dr. Awang Haji Mohd Amin Liew Abdullah, Minister at The Prime Minister's Office and Minister of Finance and Economy II.

Dalam forum itu, Putu Rudana bersanding dengan narasumber lain, seperti H. E. Paul Thoppil selaku Indo Pacific Trade Representative for Canada; Jerome Saniez selaku General Manager and Country Chair, Total Energies Brunei.

BACA JUGA: Analisis soal Duet Anies - Ahok atau dengan Kaesang, Ada Kata Dendam

Kemudian, Arnold Consengco selaku Regional Vice President, Sales for South East Asia and Greater China, OutSystems; Adeleye Falade selaku Managing Director and CEP Brunei LNG; Dr. Ryan Manuel selaku Founder and CEO Bilby (one of Hong Kong’s hottest start-up in 2023).

"Bagaimana membangun digital economy yang berkembang pesat di kawasan ASEAN, dan bagaimana strategi untuk membangun ketahanan siber kita serta memberikan kontribusi kepada kesejahteraan yang komprehensif kepada seluruh masyarakat di kawasan ASEAN,” kata Putu Rudana, dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (23/6).

BACA JUGA: Viral Pengunjung Lempar Sampah Plastik ke Mulut Kuda Nil, Pihak Taman Safari Bereaksi

Anggota Komisi VI DPR RI itu menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara Asia Tenggara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, dan terbesar di kawasan ASEAN. Hal itu menjadikan RI sangat penting dan Indonesia biasanya menjadi market dalam digital economy.

Putu juga bicara soal tantangan yang dihadapi Indonesia, seperti akses digital, baik yang berhubungan dengan koneksi internet maupun literasi digital guna mendukung berjalannya transformasi di RI.

Contohnya, Putu menyampaikan bahwa di Indonesia sekitar 10 tahun lalu mungkin belum berpikir bagaimana UMKM, usaha mikro kecil menengah, atau Micro Small Medium Enterprises (MSME) bisa melakukan transformasi digital.

Namun sekarang, mereka sudah bisa menggunakan aplikasi Unicorn, baik itu Gojek, Tokopedia, maupun platform digital lainnya, sehingga transformasi terjadi.

Kedua, Putu menyampaikan bahwa saat ini sudah ada mekanisme pembayaran digital yaitu QR atau QRIS yang berjalan di Indonesia dan dinilai menguntungkan usaha mikro kecil dan menengah.

"Kami ingin memastikan bahwa Indonesia betul-betul berkomitmen di situ, dan transformasi digital adalah keniscayaan, mau tidak mau semua negara harus melakukan," kata dia.

Putu juga menyampaikan bahwa UMKM di Indonesia menjadi tulang punggung perekonomian nasional yang berkontribusi terhadap 61% GDP daripada GDP Gross Domestic Product Indonesia.

Kemudian, UMKM dalam digital transformation ini juga memberikan support kepada 97 persen lapangan kerja.

"Jadi, begitu kuat tulang punggung perekonomian Indonesia di UMKM. Artinya, kondisi ini kita jelaskan di dalam forum itu dan mereka memberikan apresiasi dan applause yang luar biasa,” ujar Putu.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler