jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana mengatakan Parlemen Thailand ingin meningkatkan kerja sama dengan Indonesia terutama bidang pendidikan.
Hal itu disampaikan Putu Rudana setelah menerima kunjungan bilateral Parlemen Thailand di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Putu Rudana Inisiasi Pembentukan Indonesia-Africa Parliamentary Partnership
"Mereka lebih menekankan kepada kerja sama dalam bidang pendidikan, karena banyak beasiswa mahasiswa Thailand yang sedang bersekolah di Indonesia, salah satunya di Kota Yogyakarta," ujar Putu Rudana melalui siaran pers, Sabtu (22/6).
Legislator asal Bali itu mengatakan Indonesia tentu ingin terus membangun kerja sama di berbagai bidang yang sudah terjalin sejak dahulu dengan Thailand.
BACA JUGA: Analisis Reza Indragiri soal Hasil Pemeriksaan Iptu Rudiana Menyentil Polri
Oleh karena itu, delegasi Thailand tidak hanya mengunjungi Jakarta saja, tetapi juga ke Yogyakarta mengingat banyak mahasiswanya yang mendapatkan beasiswa di kota tersebut. Selain itu, mereka juga mengunjungi ke Bali.
“Mereka menyampaikan harapan mereka juga ke depan, kita juga banyak mengunjungi mereka di Thailand, tidak hanya di Bangkok, tetapi di kota-kota lainnya," tuturnya.
BACA JUGA: Kapolri Turunkan Propam, Irwasum, dan Bareskrim untuk Asistensi Kasus Vina Cirebon
Menurut Putu, hubungan Thailand-Indonesia merupakan kakak di negara ASEAN. Thailand juga memiliki banyak potensi kelebihan, seperti bidang pariwisata, serta produk-produk negara itu di sektor agriculture juga sangat terkenal di seluruh ASEAN.
Putu mengatakan dalam pertemuan bilateral dengan Thailand juga membahas isu-isu sensitif, di antaranya terkait resolusi Myanmar.
Dia mengatakan bahwa resolusi itu telah diputuskan dan implementasinya sudah dievaluasi dalam Forum AIPA di Brunei Darussalam yaitu Forum AIPA Kaukus.
Diakui Putu bahwa Indonesia juga sangat aktif ingin memastikan implementasi dari resolusi yang telah dikeluarkan dan diputuskan oleh AIPA, agar segera diimplementasikan.
"Memang sampai saat ini implementasi resolusi yang dilakukan, kita ingin mengakselerasi implementasinya salah satunya adalah mendorong terbentuknya satuan tugas atau task force," ujar politikus Partai Demokrat itu.
Satuan tugas atau task force ini diharapkan bisa melakukan engagement atau memediasi agar proses perdamaian dan demokrasi di Myanmar bisa segera terwujud.
Putu pun ingin Thailand serta negara-negara Asean seperti Vietnam, Brunei Darussalam, Filipina dan lainnya mendukung resolusi Myanmar segera diimplementasikan.
Anggota Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk Pembangunan Keberlanjutan itu menambahkan bahwa dia ingin mengawal pembentukan task force yang merupakan inisiasi Indonesia untuk mengimplementasikan resolusi Myanmar dalam AIPA nanti.
Saat itu, Putu melakukan pengawalan untuk memasukkan resolusi hingga akhirnya disetujui dalam Forum AIPA di Kamboja.
"Task force ini inisiasi Indonesia, saya kawal pada saat memasukkan resolusi dan resolusi itu disetujui semua negara waktu di Kamboja. Sehingga resolusi itu bisa masuk dan bisa diputuskan saat di-adopt di Jakarta mengenai resolusi tentang Myanmar,” ungkapnya.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam