Putu Rudana: Kesepakatan di WWF ke-10 Bali Bakal Diserahkan ke IPU

Selasa, 21 Mei 2024 – 20:11 WIB
Anggota Biro Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk Pembangunan Keberlanjutan, Putu Supadma Rudana di arena WWF ke-10, Nusa DUa, Bali. Foto: supplied

jpnn.com, NUSA DUA - Anggota Biro Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk Pembangunan Keberlanjutan, Putu Supadma Rudana menyampaikan hasil rapat sebagai rapporteur kegiatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (21/5).

Dalam forum itu hadir Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon.

BACA JUGA: WWF ke-10 di Bali, Putu Rudana Usul Tiap Negara Bikin Omnibus Law Tentang Air

Dalam laporannya, Putu mengatakan selama dua hari terakhir anggota parlemen dari 49 negara berkumpul di Nusa Dua, Bali, guna memperkuat kerja sama dalam memobilisasi tindakan mengenai air demi kesejahteraan bersama.

“Sebagai forum parlemen global pertama yang membahas isu air dan signifikansinya bagi keamanan dan kesejahteraan global, pertemuan parlemen dalam rangka Forum Air Dunia ke-10 menandakan komitmen parlemen untuk mengatasi permasalahan terkait air dan sanitasi melalui kemauan politik dan tindakan,” kata Putu Rudana, dikutip dari siaran pers.

BACA JUGA: Biduan Nayunda Nabila Dijadikan Honorer oleh SYL, Sebegini Gajinya, Hmmm

Dia menerangkan ada sejumlah poin penting yang menjadi sorotan dalam WWF ke-10 di Bali, pertama memastikan air sebagai salah satu agenda utama parlemen dan mendorong dialog parlemen di tingkat regional dan internasional.

Kedua, perspektif komunitas dan populasi lokal penting dalam upaya global untuk memastikan keadilan dan keamanan air, dan memastikan bahwa tiap langkah yang diambil disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan mempertimbangkan pengetahuan tradisional.

BACA JUGA: Nadiem Irit Bicara Setelah Rapat soal UKT di Komisi X DPR

Ketiga, pengelolaan air berkelanjutan memainkan peran penting untuk membangun ketahanan masyarakat dan ekosistem serta mendukung adaptasi perubahan iklim, sejalan dengan tujuan iklim yang disepakati secara internasional.

Keempat, karena tantangan terkait air melampaui batas negara, kebutuhan akan peningkatan diplomasi dalam mengelola sumber daya air, berbagi pengetahuan dan praktik baik untuk mengatasi ketahanan air menjadi semakin mendesak.

"Tugas kita sebagai parlemen dan anggota parlemen memprioritaskan tindakan terhadap air guna mewujudkan komitmen yang tertuang dalam SDG’s 2030, dan visi dunia yang adil dan sejahtera saat ini dan untuk generasi mendatang,” tutur Putu Rudana.

Menurut wakil ketua BKSAP DPR RI itu, kesimpulan pertemuan WWF ke-10 akan dibawa ke Dewan Pengurus IPU pada Sidang IPU ke-149 mendatang. Oleh karena itu, anggota parlemen mengambil bagian dalam memajukan kerja sama dan kolaborasi bidang air.

"Melalui komitmen dan tindakan kita bersama, karena hal ini sangat penting untuk mendorong perdamaian, kemajuan, dan kesejahteraan dalam masyarakat dan negara. Terima kasih atas kehadiran para delegasi dan meminta dukungan agar isu air terus dibahas di negara masing-masing,” kata politikus asal Bali itu.

Sebelumnya, Putu saat menjadi panelis dalam WWF ke-10 tersebut juga mendorong agar setiap negara yang tergabung dalam keanggotaan IPU menjadi warrior on water atau petarung dalam memperjuangkan air dengan membuat resolusi berupa Undang-undang.

Putu bahkan mendorong parlemen dunia untuk membuat komitmen bersama atau outcome resolusi yang lebih ambisius dalam mengatasi isu air ini.

"Jadi, bagaimana kita menggerakkan semua parlemen dan bersatu memiliki kepedulian yang tinggi tentang isu air untuk kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Tentu kita harus mendorong agar undang-undang ini bisa terimplementasi," ujarnya.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler