Putu Rudana: Pengelola Museum Harus Bangkit dan Berinovasi

Sabtu, 04 Juni 2022 – 21:35 WIB
Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana (tengah) saat pembukaan silaturahmi AMI di Bali, Sabtu (4/6). Foto: dok. AMI

jpnn.com, BADUNG - Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana mengatakan para pengelola museum di tanah air harus bangkit dan berinovasi setelah melewati tantangan berat berupa pandemi Covid-19.

Dia menyebut inovasi dalam pengelolaan dan pelayanan museum sangat penting agar sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan zaman.

BACA JUGA: MenPAN-RB Minta Pemda Mendata Honorer Jelang Seleksi CPNS dan PPPK

Hal itu disampaikan Putu Rudana di hadapan utusan pengurus dan anggota AMI dalam acara silaturahmi dan pertemuan museum se-Indonesia, 4-6 Juni di Badung, Bali pada Sabtu (4/6).

"Kegiatan AMI kali ini tentu sejalan dengan semangat kita bersama, untuk memulihkan kepariwisataan Indonesia, secara lebih khusus Bali yang merupakan destinasi utama pariwisata nasional," ucap Putu dalam forum itu.

BACA JUGA: Semua Honorer di Daerah Ini Diupayakan Jadi PPPK atau CPNS

Forum tersebut menjadi momentum langka lantaran pelaksanaannya diprakarsai secara swadaya dari keluarga besar AMI. Kegiatan itu juga dihadiri secara fisik seluruh pengelola museum se-Indonesia.

"Di sinilah peran penting dan strategis Asosiasi Museum Indonesia untuk mengawal, mengkonsolidasikan, dan mengoordinasikan museum-museum di Indonesia," ucap anggota DPR RI itu.

BACA JUGA: Chandra Soroti Kemunculan Khilafatul Muslimin yang Menyerukan Khilafah

Putu Rudana menjelaskan pertemuan itu bakal merumuskan berbagai inovasi pengelolaan museum ke depan. Selain itu juga menggaungkan kesadaran dan semangat cinta museum.

"Sehingga setiap insan mengetahui, memahami, dan merasakan akan tak terhingganya nilai kekayaan bangsa Indonesia," ujar anggota Komisi VI DPR itu.

Kegiatan AMI di Bali juga dihadiri secara daring oleh pimpinan Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat Dede Yusuf dan Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Golkar Ferdiansyah.

Dede Yusuf mengatakan pemanfaatan koneksi baru dan teknologi audio visual harus diterapkan dalam museum yang ada di Indonesia. Sebab, museum adalah bagian dari peradaban manusia. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler