Sebuah lahan konversasi yang tempatnya dirahasiakan seluas 56 ribu hektar telah ditetapkan di Queensland dalam usaha melindungi burung beo malam yang terancam punah.

Dua tahun lalu, burung beo malam ini ditemukan lagi, setelah sebelumnya diperkirakan spesies ini sudah punah selama 75 tahun.

BACA JUGA: Bandara Canberra Berikan Dukungan Untuk Pernikahan Sesama Jenis

Penemuan itu merupakan berita besar di kalangan dunia perburungan.

"Ini seperti menemukan Elvis sedang membuat burger di sebuah outback restoran." kata editor Birdlife Magazine Sean Dooley.

BACA JUGA: Stabilitas Timor Leste Terancam Setelah Terbunuhnya Mauk Moruk


Dr Steve Murphy memegang seekor burung beo malam yang langka.(Supplied: Bush Heritage Australia)

 

BACA JUGA: Kesal dengan Ulah Politisi Australia, Pria Ini Luncurkan Crowdfunding

Manajer koleksi Museum Australia Selatan Dr Philippa Horton menyebut penemuan itu sebagai 'salah satu spesies paling langka yang ditemukan lagi."

Setelah pencarian panjang, seorang ahli alam John Young menemukan burung ini dan bulunya di sebuah properti di sebelah barat kota Longreach, sekitar 1175 km dari Brisbane,  bulan Juli 2013.

Dia menunjukkan foto dan bukti lainnya kepada yang lain, namun tidak menjelaskan dimana lokasi penemuannya.


Burung beo malam ini ditemukan kembali di Queensland dua tahun lalu. (Supplied: Dr Steve Murphy)
 

 

Informasi keberadaan burung tersebut sangat dirahasiakan dengan konservasi sedang dilakukan untuk melindungi burung tersebut dari tekanan luar seperti kebakaran hutan, semak-semak, dan juga pemangsa seperti kucing atau manusia.

Ketertarikan akan burung tersebut juga tinggi sehingga  ancaman dari pencari burung juga sangat dikhawatirkan karena burung yang hidup ataupun telurnya bisa bernilai ribuan dolar di pasar gelap.

Lembaga konservasi Bush Heritage Australia sedang bekerjasama dengan pemerintah, para ilmuwan, dan ahli burung untuk menjadikan lahan seluas 56 ribu hektar sebagai lahan konservasi.

Direktur eksekutif Bush Heritage di kawasan Utara Queensland Rob Murphy daerah yang dipilih merupakan lahan alami bagi burung tersebut.

"Ini adalah berita terbesar dalam soal konservasi di Australia hari ini." kata Murphy kepada program ABC 7.30. "Kami akan berusaha merahasiakannya selama mungkin."

"Ini memang hal yang kritis, dan kami berusaha melakukan semaksimal mungkin agar burung ini tidak lagi langka." kata Murphy. 


Dr Jim Radford, Steve Murphy dan Rachel Barr melakukan penelitian mengenai burung beo malam ini di Queensland Barat Daya. (Supplied: Dr Steve Murphy).

 

Pakar ekologi Dr Steve Murphy saat ini sedang melakukan penelitian mengenai populasi burung beo malam tersebut, dan mengatakan bila burung itu ditemukan lebih banyak lagi, maka di satu saat, publik akan bisa melihat mereka dari dekat.

"Namun tanpa menemukan yang lainnnya, resikonya masih terlalu besar." katanya.

Setelah pencarian burung tersebut, Murphy adalah orang pertama yang melihat dari dekat burung tersebut.

Dalam dua tahun terakhir, dia hanya melihat tiga ekor burung beo malam lainnya.

Dia sekarang sudah memasang alat pelacak di burung tersebut dan dia bersama peneliti lainnya Rachel Barr sudah membuat dokumentasi.

Sebuah tim untuk mengembalikan keberadaan burung beo malam ini sekarang sudah terbentuk dengan melibatkan ilmuwan dari Charles Darwin University, Australian National University, CSIRO, pemerintah federal dan negara bagian.

Dr Murphy mengatakan ini semua adalah bagian dari rencana jangka panjang.

"Kami sadar bahwa ini tidak akan menjadi rahasia selamanya, dan yang kami lakukan adalah membuat mekanisme sehingga semua sudah diiatur ketika nantinya lokasinya dibuka, semua sudah siap untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi." kata Murphy.


Inilah lokasi yang akan dijadikan lahan konservasi bagi buruing beo malam (Supplied: Dr Steve Murphy)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR Australia yang Baru Janji Bersikap Lebih Independen

Berita Terkait