BACA JUGA: Operasi Lengan, Capirex Absen
Sebab, ketika dia kehilangan job, tawaran untuk memakai tenaganya pun deras mengalir.Dia mengaku kalau pernah menolak tawaran menarik dari beberapa tim, baik saat masih berstatus sebagai pelatih Portugal atau setelah dipecat
BACA JUGA: Pelengkap Sejarah Sang Matador
Dia juga ditawari menangani timnas Jepang dan Australia."Saya sudah pernah menerima beberapa tawaran selama musim panas ini, ketika saya masih terikat kontrak dengan timnas Portugal
Dengan reputasinya yang mendunia, Queiroz yakin akan ada tawaran lain yang siap mendatanginya
BACA JUGA: Gustavo Akhirnya Teken Kontrak di Persela
"Kesempatan baru akan segera datangSaya kemungkinan besar tak akan bertahan di PortugalSaya lebih tertarik pergi ke luar negeri," kata Queiroz.Queiroz memang tidak begitu sukses ketika melatih Seleccao (julukan Portugal)Terbukti, mereka harus melewati babak playoff untuk memastikan diri tampil di Piala Dunia 2010 laluSelain itu, mereka hanya melaju hingga babak 16 besar.
Ketika melatih Real, dia juga dipecat hanya setelah bekerja selama satu musimNamun, dia memiliki reputasi sebagai sosok yang membentuk generasi emas PortugalQueiroz adalah pelatih yang banyak mengorbitkan pemain muda ketika masih menangani tim juniorSalah satu pemain orbitannya adalah Luis FigoDia juga dua kali membawa Portugal juara di Piala Dunia level junior, pada 1990 dan 1991Kemudian, juara di Euro U-17 pada 1989.
Karena reputasinya itu, manajer Manchester United Sir Alex Ferguson menunjuknya sebagai asisten manajer pada 2002Sempat melatih Real pada 2003-2004, Queiroz kembali bereuni dengan Ferguson di United, hingga dipanggil Portugal pada 2008 lalu.
Queiroz sendiri dipecat dari jabatan pelatih Portugal lantaran dipicu insiden dengan lembaga antidopingKetika itu, dia menghalang-halangi lembaga anti-doping yang hendak memeriksa Portugal saat persiapan jelang Piala Dunia 2010 laluAkibatnya, pelatih berusia 57 tahun itu disanksi larangan menemani Portugal selama enam bulan(ham/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Real Madrid v Ajax: Awal yang Terjal
Redaktur : Tim Redaksi