jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Forum Agama G20 atau Religion of Twenty (R20) Najib Azca menyebutkan agenda tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia.
Pasalnya, agenda R20 itu akan terus melekat pada agenda G20.
BACA JUGA: UAS Sebut Setiap Agama Ada Kelompok Ektstrem, Daniel Mananta Merespons, Simak
"Ini menandai fase baru perjalanan pergaulan global, perjalanan dunia dalam peta geopolitik. Ini menandai perubahan global yg mana agama dipinggirkan setelah perang dunia kedua, sekarang justru masuk dalam panggung utama diplomasi dunia dalam G20," kata Najib dalam Media Briefing R20 di PBNU, Selasa (18/10).
Dia menjelaskan R20 akan menjadi acara dialog yang fokus membahas isu-isu sensitif dalam hubungan antaragama.
BACA JUGA: Ketum KNPI Bicara Krisis Global, Ingatkan 3 Aspek Krusial
Dia menyebutkan setidaknya ada lima tema penting yang akan dibicarakan dalam agenda tersebut.
Pertama ialah isu sejarah dalam hubungan antaragama.
"Persoalannya bagaimana kita dealing dengan itu. Forum ini akan diskusi tentang jalan menuju rekonsialisi dan pengampunan," jelasnya.
Dia juga menyebutkan tema yang akan dibahas juga ialah mengidentifikasi dan merangkul nilai-nilai mulia dari berbagai agama dan peradaban besar yang bisa jadi inspirasi hubungan ke depan.
"Tema berikutnya rekonteksualisasi ajaran agama yang problematik dan usang. Setiap agama pasti punya teks pemikiran yang mungkin cocok di masa lalu, tetapi sekarang jadi problematik," ucapnya.
Selain itu, R20 juga akan merumuskan nilai-nilai kedamaian serta membahas persoalan ekologi berbasis spiritual.
Najib juga menyebutkan R20 dirancang menghasilkan pernyataan bersama yang akan menjadi pondasi dalam dialog antaragama ke depannya.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra