Ragukan Konsistensi SBY Berantas Korupsi

Misbakhun Terus Tagih Penuntasan Kasus Century

Minggu, 27 Oktober 2013 – 20:34 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Inisiator pengungkapan kasus korupsi dana bailout Bank Century, M Misbakhun, meragukan konsistensi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam mendukung penuntasan kasus-kasus korupsi di tanah air. Pasalnya, meski PD mengklaim mendukung pengungkapan kasus-kasus korupsi yang menyeret kadernya, tapi SBY tidak pernah secara tegas mendukung upaya KPK dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi bailout senilai Rp 6,7 triliun itu.

Pernyataan Misbakhun itu sebagai respon atas pidato SBY pada acara temu kader PD di Sentul, Bogor, Sabtu (26/10), yang menyebut PD bukanlah partai paling korup. Bahkan, SBY di hadapan puluhan ribu kader PD menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya KPK, Kepolisian,dan Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi.

BACA JUGA: SBY Dinilai Hanya Sibuk Urusan Pribadi

Namun Misbakhun punya penilaian berbeda. "Tapi sampai hari ini, saya belum pernah mendengar pidato Presiden SBY untuk memberikan dukungan kepada KPK untuk segera menuntaskan kasus mega skandal korupsi Bailout Bank Century," tegas Misbakhun melalui layanan pesan singkat, Minggu (28/10)

Menurut mantan anggota DPR RI itu, SBY mestinya secara langsung menyatakan dukungannya kepada KPK dalam menuntaskan kasus korupsi bailout Bank Century. Terlebih, hasil kerja Panitia Khusus (Pansus) DPR RI untuk Bank Century sudah secara gamblang menunjukkan pihak-pihak yang harusnya bertanggung jawab dalam pengucuran dana Rp 6,7 triliun ke Bank Century.

BACA JUGA: Kritik SBY, Politisi Golkar Balik Diserang Kader Demokrat

"Tapi kalau kita baca file pidato Pak SBY pada 4 Maret 2010 di Istana, beliau malah menganggap bailout itu bukan melanggar hukum. Sementara hasil kerja Pansus sudah jelas siapa saja yang harusnya bertangung jawab dan KPK juga sudah melakukan penyidikan," tandas Misbakhun.

Karenanya mantan anggota Fraksi PKS DPR yang kini jadi caleg Partai Golkar itu justru melihat ada maksud tersembunyi di balik pernyataan bahwa PD bukanlah paling korup karena lebih banyak kader-kader partai lain yang terseret kasus korupsi. "Ini lebih sebagai upaya politik untuk mendeskreditkan partai lain supaya kadernya terjerat korupsi sehingga masuk daftar paling banyak dibanding partainya Pak SBY," tegasnya.(ara/jpnn)

BACA JUGA: Indonesia Komunitas Gelar Gerakan Cinta Tanah Air

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tokoh Muda Parpol Bersaing jadi Capres Alternatif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler