jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil sejumlah saksi korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) 2011-2012.
Lembaga pimpinan Agus Rahardjo itu bahkan melibatkan ahli untuk mendalami kasus e-KTP. Sebab, KPK juga mencurigai kualitas e-KTP yang menyedot dana hingga Rp 6 triliun itu.
BACA JUGA: Ingin Ulang Sukses, Kemenpar Bakal Goyang Crossborder Aruk
Untuk itu, hari ini (13/10) KPK memanggil dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, Maman Budiman dan Saiful Akbar. Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, pemanggilan atas kedua akademisi itu untuk mendalami kualitas teknologi chip e-KTP.
"Ini untuk mendalami penyidikan kasus e-KTP," katanya di KPK. , Kamis (13/10).
BACA JUGA: Menteri Asman Abnur: Perizinan Jangan Dijadikan Ajang Cari Duit
Selain itu, lanjut Priharsa, kedia akademisi itu juga diperiksa untuk melengkapi berkas penyidikan atas mantan Dirjen Dukcapil Kemendagri Irman yang menjadi tersangka dalam kasus itu.
KPK juga memeriksa Kristian Ibrahim Moekmin, PNS di Pusat Komunikasi Kementerian Luar Negeri sebagai saksi bagi Irman. Menurut Priharsa, pemeriksaan atas Krisitian untuk mengetahui soal proses pengadaan proyek e-KTP senilai Rp 6 triliun yang terindikasi merugikan negara Rp 2 triliun ini. "Itu untuk mendalami proses pengadaannya," kata pria berkacamata itu.
BACA JUGA: Bu Mega Harapkan Teknologi Digital Tak Merusak Ikatan Emosional
Seperti diketahui, Irman dan bekas anak buahnya, Sugiharto telah menjaid tersangka dalam kasus itu. Sugiharto merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) dalam proyek e-KTP. Namun, KPK belum menahan kedua tersangka.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Hendro Jadi Pangeran di Kerajaan Banjar
Redaktur : Tim Redaksi