Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Aktif sebagai Juru Kampanye Perubahan Iklim

Presentasi ke Kalangan Pengusaha, Manfaatkan Jaringan Orang Tua

Rabu, 12 Januari 2011 – 07:17 WIB
Rahayu Saraswati, artis yang lahir dari keluarga pengusaha kondang, menekuni kampanye perubahan Iklim. Foto : Hilmi Setiawan/Jawa Pos

Darah pengusaha yang mengalir di tubuh Rahayu Saraswati tak lantas membuatnya terjun ke dunia bisnisTapi, dia malah larut dalam dunia hiburan

BACA JUGA: Riza Marlon, 20 Tahun Jadi Fotografer Spesialis Alam Liar Indonesia

Kini, selain sibuk dalam urusan akting, keponakan Prabowo Subianto itu menjadi juru kampanye untuk masa
depan bumi
Mengapa dia mau?

=========================
 M

BACA JUGA: Dua Tahun Zeby Febrina Getol Kampanyekan Komodo Jadi Keajaiban Dunia

HILMI SETIAWAN, Jakarta
=========================

NAMA Rahayu Saraswati mulai dikenal di jagat hiburan tanah air setelah membintangi dua film perjuangan yang berjudul Merah Putih dan Darah Garuda
Tapi, dua film tersebut bukanlah debutnya

BACA JUGA: Menkum-HAM Datang, Tak Masukkan Amplop di Kotak Angpao

Sejak berumur 12 tahun, gadis kelahiran 27 Januari 1986 itu beradu aktingMeskipun, kebanyakan aktivitas tersebut dia lakukan di luar negeri.

Kini Sara, panggilan akrabnya, punya kesibukan baruDia dipercaya menjadi presenter atau juru kampanye untuk isu-isu tentang perubahan iklimUntuk keperluan itu, selama tiga hari berturut-turut, mulai Sabtu hingga Senin (8/1?10/1), putri kedua pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo tersebut "digembleng" dengan berbagai materi untuk mengampanyekan penyelamatan bumi dari pemanasan globalTak tanggung-tanggung, Sara mendapatkan ilmu langsung dari Al Gore, mantan wakil presiden AS yang juga peraih Nobel Perdamaian pada 1997.

Ditemui di sela mengikuti pelatihan tersebut di Jakarta Convention Center (JCC) Minggu lalu (9/1), Sara menjelaskan targetnya setelah mengikuti penataran The Climate Project Asia Pacific Summit ituYakni, dia harus melakukan presentasi minimal sepuluh kali dalam setahun

Dia menjelaskan, sistem kampanye perubahan iklim tersebut bersifat getok tular atau dari mulut ke mulutDari pelatihan itu, selain ilmu tentang perubahan iklim, Sara mendapatkan bekal tentang cara berkomunikasi dengan berbagai kalangan

Bagaimana dia nanti melakoni sepuluh presentasi tersebut" Sara akan masuk ke bidang yang berbeda-bedaMulai bidang bisnis, politik pemerintahan, hingga hiburanUntuk dunia bisnis, dia memanfaatkan jaringan orang tuanyaSelain itu, dengan agak malu-malu, dia menyebutkan beberapa perusahaan yang akan dimasukiDi sejumlah perusahaan tersebut, dia punya saham"Saya akan masuki itu semua," ucapnya dengan penuh semangat

Selain merambah bidang bisnis, Sara siap masuk ke lingkungan politik di sekitarnya"Pokoknya, untuk urusan itu (perubahan iklim, Red), semua harus bergerak bersama-sama," papar keponakan pendiri dan pembina Partai Gerindra tersebut.

Menurut dia, keluarga di kanan dan kirinya pasti mencintai bumi, selain cinta keluargaNah, dari sanalah Sara berharap hasil presentasi di beberapa keluarga berdampak positifMinimal, keluarganya bisa menyerap informasi yang sudah dia dapat selama menjalani The Climate Project Asia Pacific SummitDengan begitu, mereka bisa lebih berpihak kepada kehidupan yang bersahabat dengan lingkungan.

Sara pun bakal semakin gencar kumpul-kumpul dengan massa sendiri"Lingkungan saya itu saya beri porsi besar," papar diaDengan presentasi yang digagas, dia berharap ilmu untuk menangkal perubahan iklim bisa ditularkan kepada banyak orangSetiap obrolannya nanti tidak dilepaskan dari pesan-pesan menjaga bumi.

Untuk kehidupan pribadi, dia mengakui ada kebiasaan yang tidak bisa diubahPadahal, kebiasaan tersebut sebenarnya tidak mendukung gerakan menangkal perubahan iklimYaitu, bepergian dengan menggunakan mobil mewahSayang, dia tidak mau menyebut merek tunggangannya itu"Dengan kondisi Jakarta dan kesibukan lain, sulit meninggalkan mobil," terangnya, lantas tersenyum

Sambil memperbaiki posisi selendang yang menyelip di leher, Sara menuturkan tidak bisa menjalankan seabrek kegiatan tersebut dengan menggunakan sepeda angin atau sepeda onthelMeskipun, sepeda itu menjadi alat transportasi yang ramah lingkungan"Karena itu, agar tak banyak orang yang pakai mobil pribadi, di Jakarta harus ada transportasi masal yang nyaman," ujar dia

Dia menyebutkan, perkembangan Jakarta sebagai salah satu kota metropolitan masih kalah oleh kota-kota di beberapa negara berkembang lainDi antaranya, New Delhi dan Mumbai di India"Mereka sudah punya MRT (mass rapid transportation, Red)," jelas SaraDia berharap, perkembangan transportasi itu bisa ditularkan ke IndonesiaMenurut dia, pemerintah punya kekuatan untuk mewujudkannya.

Sara juga menjelaskan, ada beberapa kebiasaan baru yang bakal dikerjakannyaSemuanya dilakukan demi misi menjaga bumi dari ancaman perubahan iklimSalah satunya, tidak membiarkan lubang colokan listrik digunakan tanpa manfaat"Jika TV mati, harus saya cabut kabel listriknya," papar artis yang juga aktif dalam gerakan anti perdagangan manusia tersebutItu dia lakukan untuk menghemat energi listrik.

Selain itu, jika sudah dikaruniai anak, Sara bakal mengenalkan hewan-hewan khas yang tinggal di kawasan dingin atau bersaljuMisalnya, beruang kutub dan penguin"Biar anak saya nanti tanya terus kepada bapaknya, bagaimana kondisi hewan-hewan itu," ucap Sara, lalu tertawa lepasMotivasi di balik pengenalan tersebut, anaknya nanti bisa prihatin terhadap pemanasan global yang mengancam kehidupan hewan-hewan tersebut(c11/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dulu Berebut Lift dengan Mahasiswa, Kini Punya Lift Khusus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler