Menkum-HAM Datang, Tak Masukkan Amplop di Kotak Angpao

Minggu, 09 Januari 2011 – 08:19 WIB
Foto: JPPhoto

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D kemarin siang menggelar resepsi pernikahan putera pertamanyaAcara itu bertabur pejabat

BACA JUGA: Dulu Berebut Lift dengan Mahasiswa, Kini Punya Lift Khusus

Bahkan presiden dan wakil presiden pun hadir
Bagaimana suasananya?
------------------------------ ---------------
AGUNG PUTU ISKANDAR, Jakarta
------------------------------ ---------------
Suasana di gedung serbaguna di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) MK di Bekasi Barat kemarin siang sekitar pukul 12.00 (8/1) terlihat meriah

BACA JUGA: Devina, Warga Depok yang Memergoki Gayus Pelesir ke Luar Negeri

Jalanan menuju gedung dipadati rangkaian bunga dan ucapan selamat dari para kolega Mahfud
Mulai dari menteri-menteri di Kabinet Indonesia Bersatu sekuel kedua hingga para anggota DPR.

Tak mengherankan jika lebih banyak rekan Mahfud memberi selamat

BACA JUGA: Di Kota Pasuruan, Bapak Jabat Wali Kota, Anak Jadi Ketua DPRD

Sebab, resepsi tersebut merupakan acara yang digelar dari mempelai pria yang merupakan anak sulung Mahfud, Muhammad Ikhwan ZeinSebelumnya pada 7 Desember lalu, resepsi yang digelar Jogjakarta dari pihak mempelai putri, Ukhti Jamil Rustiasari.

Ikhwan merupakan dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2008Saat ini, sembari menempuh pendidikan spesialisasi Kedokteran Olahraga di Universitas Indonesia (UI), anak pertama dari tiga bersaudara ini mengabdi di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)"Saya tidak mengikuti jejak bapak di dunia hukumSejak dulu suka sama olahraga sihApalagi sepak bola," ujar lelaki kelahiran 15 Maret 1984 ini saat ditemui di akhir acara.

Sang mempelai putri, Ukhti, juga lulus dari kampus yang samaMereka juga satu angkatan saat masuk di UGM pada 2002 laluBedanya, kini wanita yang lahir pada 5 Maret 1985 ini menjadi staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII)Saat ini Ukhti juga menempuh spesialisasi Patologi Anatomi di UI setelah mendapat beasiswa dari Kementerian Pendidkan Nasional (Kemendikanas).

"Akhirnya kami berdua bisa tinggal bersama di JakartaSebelumnya kan istri di Jogja karena ngajar di UIISekarang setelah dapat beasiswa, bisa bareng lagi," kata Ikhwan lantas tersenyum kalemAcara kemarin cukup meriah kendati tidak menampakkan kemewahanBegitu memasuki lobi gedung, di sisi kanan dan kiri beberapa panitia putri menyambut dengan buku tamu plus kotak angpao.

Panitia kemarin menyiapkan empat kotak angpaoTiga kotak dipasang di samping buku tamu, sedangkan satu kotak disimpan di belakangSatu kotak itu merupakan kotak angpao cadangan jika tiga kotak sudah penuhNamun, hingga acara berakhir pukul 14.00, kotak itu tidak dipakai.

Meski begitu, hampir setiap tamu yang hadir selalu menyisipkan amplop di kotak tersebutAda salah seorang undangan sampai kesulitan memasukkan amplop lantaran lubang kotak terlalu sempitAtau mungkin isi amplop terlalu tebal.Tapi, tidak semua undangan memberi angpaoBeberapa orang hanya melewatinya sajaMisalnya Menteri Hukum dan HAM Patrialias Akbar dan advokat senior Todung Mulya Lubis yang hanya melewatkan kotak angpao tersebut.

Di dalam gedung, sebuah layar lebar dipasang di sisi kanan pelaminanLayar tersebut menampilkan para shohibul hajat yang sedang menyalami para tamu bergantianBegitu pula enam layar LCD yang dipasang menyebar di dalam gedung

Di pelaminan sepanjang 15 meter, Ikhwan dan Ukhti duduk berdampingan diapit kedua orang tua masing-masingDi sisi kanan mereka ada Mahfud dan Zaizatun Nihayati, orang tua IkhwanDi sisi kiri ada Asep Rustiawan dan Bhaktiah Ibrahim, orang tua UkhtiMahfud dan Asep kompak berpakaian cokelat muda sedangkan Zaizatun dan Bhaktiah berbaju jingga cerahPakaian mempelai Senada dengan para shohibul hajat, para panitia pun mengikuti nada pakaian mereka.  Para panitia putri kompak mengenakan pakaian jingga cerahSedangkan panitia pria, rame-rame mengenakan jas dengan kemeja putih polosKhusus petugas keamanan, safari gelap tetap menjadi baju wajib.

Mereka umumnya adalah staf dan karyawan di MKBahkan, petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk hingga di dalam gedung adalah personil yang setiap hari bertugas di MK"Semuanya bantu-bantu di sini," kata Sekjen MK Janedjri MGaffar yang ikut mengkoordinir resepsi.

Namun, lelaki yang akrab dipanggil Janed itu buru-buru menambahkan bahwa para petugas keamanan tidak mendapat honor dari MKOngkos makan, minum, dan kerja mereka di pesta pernikahan itu langsung dari kocek pribadi Mahfud"Pak Mahfud meminta saya tidak mengeluarkan sepeser pun uang negara untuk acara ini," tegas Janed.

Bahkan, imbuh Janed, kendati gedung tersebut di bawah pengelolaan MK, Mahfud tetap harus membayar penuhTermasuk listrik, uang perawatan, serta fasilitas pendukung lainnya, mantan menteri pertahanan itu harus membayar Rp 3,8 juta plus pajakItu, kata Janed, masuk ke Penerimaan Negara Bukan Pajak alias PNBP.

Kendati tidak mewah, acara resepsi berlangsung spesialPara kolega Mahfud ikut membantu mengelola acaraPresenter kondang Helmy Yahya bahkan ikut urun suara sebagai penyanyi, plus pembawa acara"Saya di sini sebenarnya datang sebagai undangan, tapi sekalian bantu jadi MCPak Mahfud kan teman saya," katanya lantas tersenyum.

Selain memandu para tamu, Helmy bersama Dewi Yull sempat berduet melantukan beberapa tembang diiringi orkestra kecil di sisi kanan pelaminanPara peserta kondangan kemarin terus mengalirBahkan hingga akhir acara pada pukul 14.00, masih banyak yang hadir.

Di awal acara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) datang pada pukul 11.15Tak lama kemudian, Wakil Presiden Boediono hadir pada pukul 11.45Para undangan dari berbagai kalangan munculMulai dari pengacara seperti Hotma Sitompul (kuasa hukum Sjahril Djohan), Ketua MUI (Ketua Majelis Ulama Indonesia) Amidhan, mantan Menteri Kehutanan M.SKaban, dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Yang menarik, saat Timur datang, tidak ada yang menyambutPara panitia dan petugas keamanan terkesan cuek dengan orang nomor satu di korps Bhayangkara ituApalagi, dia tidak mengenakan seragam dinas dan hanya mengenakan peci dipadu kemeja batikJenderal kelahiran Jombang itupun nyelonong saja masuk gedungPara petugas keamanan yang berjaga pun bingungSebab, mereka merasa tidak familiar dengan wajah Timur"Saya nggak tahu kalau itu pak KapolriLain sama yang di televisi sih," ujar salah seorang dari mereka.

Suasana terlihat lain ketika istri mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Shinta Nuriyah Wahid hadir bersama putrinya, Yenny WahidDengan kursi roda, Shinta dipandu menuju pelaminanDia kemudian disalami Mahfud dan Zaizatun sebelum menyalami Ikhwan dan Ukhti"Ibu kabarnya baik?" kata Mahfud sambil bersalaman dengan ShintaZaizatun dan Shinta sempat ber-cipika cipiki.

Mereka kemudian berfoto bersama mempelai dan kedua keluargaBahkan, Shinta yang berada di kursi roda memaksa berdiri saat difoto"Semoga keluarga barokah, mawaddah, warohmah," kata Yenny kepada Ikhwan"Terima kasih banyak mbak," jawab Ikhwan(kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampung Artis, Studio Rekaman yang Disulap Jadi Kompleks Syuting Sinetron


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler