Rahmat Juliandri Masih Betah Berkostum Sriwijaya FC

Senin, 18 Februari 2019 – 12:10 WIB
Suporter Sriwijaya FC. Foto: IG Sriwijaya FC

jpnn.com, PALEMBANG - Stopper Rahmat Juliandri mengaku betah bersama Sriwijaya FC (SFC). Talenta asli Sumsel itu juga belum kepikiran untuk hengkang ke klub lain.

"Sekarang belum ada pikiran jauh ke sana (Pindah, red). Saya senang dapat kesempatan di sini (Sriwijaya FC, red). Saya juga masih fokus untuk bantu tim di kopetisi Piala Indonesia," ungkap Juliandri kepada Sumatra Ekspres.

BACA JUGA: Salahudin Akui Belum Puas dengan Performa Anak Asuhnya

Juliandri sendiri bergabung dengan Laskar Wong Kito musim ini. Dia didatangkan dari Semeru FC, bersama satu rekan lainnya Yogi Novrian. Sejatinya Juliandri dan Yogi Novrian bersatus pemain Persebaya yang dikontrak dari musim 2017. Namun, awal musim 2018 mereka dipinjamkan ke tim Semeru FC.

"Ini karir pertama saya bersama Sriwijaya FC senior. Selepas dari Sriwijaya FC U21 musim 2013, saya memang lebih bayak main di tim luar Sumsel," ungkapnya.

BACA JUGA: Persiba Balikpapan Segera Datangkan Dua Stopper

Jadi, dirinya senang sekali musim ini dipercaya untuk gabung di Sriwijaya FC. “Ada kepuasan sendiri kalau bisa masuk dalam tim kebesaran kampung halaman. Saya juga sangat siap, jika diberi kesempatan untuk lanjut di kompetisi nanti," tambahnya.

Kesempatan itulah yang membuat bek nomor punggung 55 sangat termotivasi untuk bisa membantu Sriwijaya FC di Piala Indonesia. Hanya saja kesempatan Juliandri untuk beraksi di debut perdana, harus menunggu sampai tiga pertandingan Sriwijaya FC.

BACA JUGA: NorthCliff Ambil Alih PSMS Musim Ini

Yakni saat leg pertama babak 16 besar, bertemu Madura United (17/2) kemarin. "Lawan Madura sebenarnya lebih pada tantangan besar. Karena kami pemain muda langsung berhadapan dengan pemain-pemain senior. Apapun hasilnya, tetap bagus di kami, karena mendapat pengalaman dan pelanjaran besar di sini," jelasnya.

Sementara itu, pelatih Sriwijaya FC Hartono Ruslan sebelumnya mengaku punya alasan khusus belum menurunkan Juliandri pada dua pertandingan awal. Karena saat itu posisi stoper masih memiliki bek senior, Bobby Satria.

"Kondisinya setiap posisi sentral, memang harus ada satu pemain senior yang pengalaman. Karena itu posisi bek saya buat kolaborasi senior dan junior," jelasnya.

Dari kolaborasi saat itu, pelatih asal Solo Jawa Tengah tersebut menduetkan stoper Bobby dan Andes Adinata. Pilihan ini bukan karena Rahmat dinilai buruk. Tetapi, karena hanya belum ada kesempatan.

"Andes atau Juliandri sebenarnya hampir sama. Mereka bek muda yang sebenarnya sudah lumayan punya pengalaman. Mereka bisa terus berkembang semakin bagus, jika terus dipoles mendapat jam terbang," pungkasnya. (cj11/gsm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saktiawan Sinaga Tak Lolos Seleksi Pemain PSMS Medan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler