Rahmawaty, Anak Pemulung Sampah jadi Wisudawan Terbaik

Jumat, 05 Februari 2016 – 00:35 WIB
Rahmawaty Sarizki Habie diwisuda. Foto: Nurmawan Gusasi/Gorontalo Post/JPG

jpnn.com - KETERBATASAN ekonomi keluarga tidak memudarkan impian Rahmawaty Sarizki Habie untuk menuntaskan pendidikan tinggi dan meraih gelar sarjana. Ayahnya yang bekerja sebagai tukang angkut sampah, patut berbangga, karena Rahmawaty berhasil meraih IPK 3,72 dengan predikat Terpuji, di Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Gorontalo. 

Nurmawan Gusasi - Gorontalo Post 

BACA JUGA: Temukan Emas di Gundukan Sampah

SEBANYAK 1.005 Mahasiswa UNG, mulai dari program Diploma, Sarjana dan Magister mengikuti pelaksanaan prosesi wisuda yang dilaksanakan di audiotorium UNG. Kamis (4/2). 

Sejak menuju di sekitar gedung audiotorium, para wisudawan tampak sangat sumringah. Mereka semua tampak bahagia, apalagi mereka ditemani oleh para keluarga, kerabat dan juga teman mereka. Karena beberapa saat lagi mereka akan menyandang gelar sarjana dan juga magister. 

BACA JUGA: Dua Kali Melahirkan Bayinya Jumbo Semua, Selamat ya...

Diantara 1.005 wisudawan tersebut, tampaknya yang paling merasa paling bahagia adalah Rahmawaty Sarizki Habie karena ia masuk dalam 10 besar wisudawan terbaik, dan juga meraih predikat terpuji. 

Perjuangan Rahmawaty untuk meraih gelar sarjana memang tidak mudah. Maklum, ia berasal dari keluarga yang sangat pas-pasan dari segi ekonomi. Ayahnya adalah tukang angkut sekaligus pemulung sampah, sementara ibunya hanyalah ibu rumah tangga biasa. 

BACA JUGA: Kursi Roda untuk Penderita Stroke, Digerakkan Sinyal Otak

Bahkan masuk ke UNG, Rahmawaty masuk jalur beasiswa bidik misi, sehingga semua biaya kuliahnya ditanggung oleh pemerintah. 

Memenuhi kebutuhan kuliahnya, Rahmawaty tidak bergantung sepenuhnya kepada orang tuanya. Ia tetap berusaha mengikuti berbagai kegiatan ekstra di kampus, sehingga bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya. 

"Saya biasanya ikut-ikut kegiatan, Tapi itu tidak menggangu kuliah saya," ungkapnya. Dia mengatakan bahwa setelah selesai mengikuti pendidikan S1, maka ia ingin melanjutkan lagi ke S2, dengan tujuan untuk mengangkat derajat keluarga. 

"Meskipun saya dari orang yang tidak berada, tapi saya tetap ingin melanjutkan sekolah saya, agar bisa menjadi orang yang lebih sukses lagi," pungkasnya. (sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Narapidana Bertani, Setahun Hasilkan 4 Ton Cabai dan 4,5 Ton Terong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler