jpnn.com, JAKARTA - BUMN Percetakan Uang Republik Indonesia atau Peruri telah melakukan asesmen INDI 4.0 bersama dengan 11 BUMN lainnya pada 2021 dan mendapatkan hasilnya pada 2022.
Direktur SDM dan TI Peruri Gandung Anggoro Murdani mengatakan asesmen INDI 4.0 merupakan bagian dari komitmen untuk melakukan transformasi digital.
BACA JUGA: Bertransformasi, BUMN Peruri Kini Punya Produk Cetakan Digital
Peruri pun memperoleh skor 3,05 dari skor maksimal 4,0 pada asesmen INDI 4.0.
"Dengan skor tersebut, Peruri meraih kategori Champion INDI 4.0 karena telah berhasil meraih skor lebih dari 3," ungkap Gandung dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (21/7).
BACA JUGA: PBNU Gandeng BUMN Peruri untuk Layanan Digital Security
Menurutnya, berdasarkan hasil asesmen tersebut, hanya delapan BUMN yang masuk ke dalam kategori Champion INDI.
Gandung menyebut skor tersebut menandakan Peruri berada pada level 3 dengan penilaian “telah bertransformasi” dengan kategori “kesiapan matang”.
BACA JUGA: Mantap! Peruri Kembali Mencetak Paspor Sri Lanka
"Pada 2024, Kementerian BUMN menargetkan agar seluruh BUMN meraih hasil asesmen INDI 4.0 dengan skor minimal 3,5," kata Gandung.
Lebih lanjut, Gandung menyebut pelaksanaan asesmen INDI 4.0 yang dilakukan Peruri merupakan tindak lanjut penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri BUMN dan Menteri Perindustrian tentang pelaksanaan asesmen Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0).
Hal itu digunakan untuk mengukur kesiapan BUMN dalam bertransformasi menuju industri 4.0 yang diharapkan dapat menciptakan lingkungan kerja yang agile, penyederhanaan birokrasi serta reformasi regulasi untuk mendukung program Making Indonesia 4.0.
Selain itu, asesmen INDI 4.0 yang dilaksanakan Peruri comply dengan Aspirasi Pemegang Saham/Pemilik Modal yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN dalam poin Fungsi Teknologi Informasi, disebutkan bahwa bagi BUMN yang belum melaksanakan Asesmen INDI 4.0 pada 2021 wajib melaksanakannya pada 2022.
“Peruri berkomitmen untuk mendukung penuh program pemerintah Making Indonesia 4.0," tegas Gandung.
Gandung menilai perseroan pun merasakan manfaat dalam menjalankan transformasi digital.
"Ada penurunan biaya dan down-time, peningkatan kinerja mesin dan peralatan, peningkatan kecepatan operasi produksi dan kualitas produk, serta menghasilkan produk dengan tingkat kustomisasi hingga 100 persen,” kata Gandung.
Komitmen Peruri dalam menjalankan transformasi digital juga tertuang dalam RJPP 2020-2024 yakni pada poin seize new wave business opportunity yang terdiri dari peningkatan kompetensi bisnis digital, pengembangan produk Peruri Code, Peruri Sign, Peruri Trust. RJPP yang telah disusun juga selaras dengan visi Peruri Menjadi Perusahaan Berkelas Dunia di Bidang Integrated Security Printing dan Security Digital Solutions.
Sebagai informasi industri 4.0 telah dimulai sejak adanya teknologi internet yang diimplementasikan dalam sistem produksi atau dikenal dengan Internet of Things (IoT).
Konsep awal industri 4.0 adalah terhubungnya mesin/sistem yang satu dengan mesin/sistem yang lain sehingga bisa saling berkomunikasi dan menjadikan sistem produksi dapat berjalan fleksibel, optimal, efektif dan efisien atau sering disebut smart factory.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020–2024, penerapan industri 4.0 menjadi salah satu major project dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, nilai tambah, daya saing dan keberlanjutan industri nasional.
Kemudian Menteri Perindustrian menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 21 Tahun 2020 tentang pengukuran tingkat kesiapan industri dalam bertransformasi menuju Industri 4.0 dan mendorong setiap industri di Indonesia untuk mengikuti assessment Indonesia Industry Readiness Index 4.0 (INDI 4.0).
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul