Raih Penghargaan dari Kemenperin, Sido Muncul Upayakan Penggunaan Energi Terbaru

Selasa, 30 November 2021 – 20:44 WIB
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dan General Manager (GM) Lingkungan Hadi Hartojo di Kantor Sido Muncul, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (30/11). Foto: jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul TBK meraih penghargaan Industri Hijau Tahun 2021 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Penghargaan itu diberikan lantaran Sido Muncul menerapkan prinsip industri hijau.

BACA JUGA: Anak Usaha Sido Muncul Bidik Pasar Eropa, Mulai Ekspor 61 Ton Minyak Atsiri

General Manager Lingkungan Sido Muncul Hadi Hartojo mengatakan penghargaan ini sudah diterima 4 kali berturut-turut dan mendapat predikat tertinggi yaitu level 5.

Menurut dia, dalam industri hijau itu terdapat 3 aspek yang dinilai, yaitu aspek teknis, produksi, dan manajemennya.

BACA JUGA: Banggai Jadi Runner-up Kabupaten Terbaik Penghargaan Pembangunan Daerah 2021

"Dari ketiga aspek yang dinilai kita mendapat nilai di atas 92," ungkap Hadi di Kantor Sido Muncul, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (30/11).

Sido Muncul terus berupaya dalam efektivitas penggunaan bahan baku, penggunaan air, listrik, dan bahan bakar.

BACA JUGA: Sumbangan Rp 2 T Tak Juga Cair, Sido Muncul Turun Tangan Bantu Warga Sumsel

"Dengan melakukan efisiensi tersebut, kami mendapatkan keuntungan secara ekonomi dan juga dampaknya bagi lingkungan jauh lebih positif," ujar Hadi.

Sejak tahun 2019, Sido Muncul telah menggunakan 50% bahan bakar gas dan 50% menggunakan ampas limbah dari pabriknya sendiri.

"Tahun ini kita tetap pertahankan memakai kedua bahan bakar itu. Untuk ampasnya kita utamakan, karena itu, kan, energi terbaru yang tak membutuhkan biaya keluar lagi," ungkapnya.

Sido Muncul juga memasang solar panel yang mulai beroperasi tahun depan di pabriknya di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

"Dengan begitu kami ingin menunjukkan bahwa kita sudah seperti ini saja masih terus berupaya memperhatikan lingkungan," tutur Hadi.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengaku memelihara lingkungan dan memelihara bisnisnya merupakan dua hal yang sama penting.

Hal tersebut karena mengelola limbah industri jamu lebih sulit daripada mengelola farmasi.

"COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biological Oxygen Demand) tumbuh-tumbuhan itu sangat tinggi. Maka dari itu kami terus mengembangkan teknologi mengolah limbah ini," papar Irwan.

Dia mengatakan, Sido Muncul telah membangun plan-plan baru berupa tangki UASB (Upflow Anaerob Sludge Blanket) yang berfungsi untuk mengelola air limbah.

"Sebagai perusahaan publik pencapaiannya bukan saja di bidang bisnis, tetapi juga bagaimana kami mengelola limbah-limbah hasil produksi terutama air. Itu yang kami jaga supaya air tidak tercemar," ujar Irwan.

Selain itu, Sido Muncul juga memperhatikan dampak lingkungan dengan pemakaian bahan baku yang berkualitas.

"Pengelolaan limbah itu tergantung dari pemakaian bahan bakunya. Kami pilihnya itu bahan-bahan yang punya rendemen (perbandingan berat kering ekstrak dengan jumlah bahan baku) zat aktif yang tinggi," kata Irwan.

Efisiensi penggunaan bahan baku bermutu itu bertujuan menghasilkan rendemen yang berkualitas, sehingga bahan baku dibutuhkan relatif lebih sedikit.

"Kami juga mengembangkan bibit tanaman rempah berkualitas dengan membangun nursery greenhouse," ungkap Irwan.

Irwan menambahkan, bibit hasil dari greenhouse tersebut nantinya akan dibagikan kepada petani-petani rempah dan juga pemerintah.

"Saat ini yang kami lakukan kepada masyarakat sekitar adalah mengadakan Community Development Program dengan tujuan lingkungan yang kami bangun memberi manfaat bagi masyarakat," kata Irwan. (mcr18/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sido Muncul Serahkan Cek Senilai Rp 720 Juta kepada 53 Ahli Waris Kru Nanggala 402


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mercurius Thomos Mone

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler