jpnn.com - RIYADH – Perayaan Idul Fitri tidak kemudian membuat pemerintah Arab Saudi menghentikan investigasi terkait tiga peristiwa bom bunuh diri.
Investigasi tetap dilakukan di tiga kota yaitu Jeddah, Qatif, dan Madinah tetap berlanjut. Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud bahkan bersumpah mengganjar para pelaku teror dengan hukuman berat.
BACA JUGA: Kisah Haru Wanita Muslim Merawat Pria Hindu hingga Ritual Akhir
"Kami akan membalas perbuatan para teroris ini tanpa ampun. Mereka telah merusak mental dan jalan pikiran generasi muda," kata raja berusia 80 tahun itu dalam pidato tahunannya menyambut Idul Fitri.
Dia berpesan agar rakyat tidak takut dan tetap merayakan Lebaran seperti biasa. Sejauh ini, aparat baru bisa mengidentifikasi satu pelaku saja.
BACA JUGA: Beri Khotbah di Malaysia, Nusron Bicara soal Ramadan dan Korupsi
Yakni, pengebom di Jeddah yang meledakkan diri di dekat Konsulat Amerika Serikat (AS). Sedangkan identitas dua pelaku ledakan lain di Qatif dan Madinah belum dipublikasikan.
Kendati demikian, Saudi yakin ada campur tangan militan Negara Islam alias Islamic State (IS atau ISIS) dalam insiden tersebut.
Dewan Syura Saudi menyebut para pelaku sebagai musuh Islam. Sebab, mereka menarget tempat-tempat yang disakralkan umat muslim. Selain di Jeddah, pelaku menyasar masjid.
BACA JUGA: Duh..6.000 Babi Terendam Banjir Besar
Yakni, sebuah masjid Syiah di Qatif dan Masjid Nabawi di Madinah. Serangan menjelang magrib di Madinah itulah yang menuai kutuk dari segala penjuru bumi.
"Ini (Masjid Nabawi) merupakan salah satu tempat yang paling suci bagi umat Islam. Serangan menarget lokasi tersebut pada bulan Ramadan adalah serangan bagi semua muslim di seluruh dunia," kata Zeid Ra'ad al-Hussein, komisioner tinggi HAM PBB yang juga anggota Kerajaan Jordania.
Hingga kemarin, kecaman masih berdatangan dari negara-negara di luar Jazirah Arab. (AFP/Reuters/aljazeera/alarabiya/hep/c7/ami/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Rayakan Ultah Anak di White House
Redaktur : Tim Redaksi