Raja Judi Dipuji, Imam Masjid Disomasi, Adian: Fadli Zon Memang Aneh

Minggu, 06 September 2015 – 13:44 WIB
Calon Presiden AS, Donald Trump (depan) berbicara pada sebuah konferensi pers di Manhattan, Kamis (3/9) waktu setempat. Tampak di antara kerumunan di belakangnya, Ketua DPR, Setya Novanto dan juga Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Foto: Spencer Platt/AFP

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu menyesalkan sikap para pimpinan DPR yang sepertinya kurang menerima kritik terbuka, yang dilayangkan Shamsi Ali, seorang imam masjid di New York, terkait pertemuan dengan Donald Trump.

Adian menilai, perbedaan Donald Trump dengan Shamsi Ali seperti bumi dan langit, hitam dan putih, kotor dan bersih. Sebuah kontradiksi abadi antara kejahatan versus kebaikan yang sudah ada sejak umat manusia ada.

BACA JUGA: Demi Kemanusiaan, Soeharso Berlayar dari Toli-Toli Menuju Perbatasan Filipina

"Karena itu, ‎menyedihkan bagi saya ketika kritik terbuka yang dilontarkan Shamsi Ali atas kehadiran, senyum dan puja puji Setya Novanto dan Fadli Zon saat bertemu Donald Trump, harus membuat Shamsi Ali mendapat ancaman somasi," ujar Adian, Minggu (6/9).

Shamsi kata Adian, bukan politikus. Ia seorang ‎ustaz muda yang berhasil mengislamkan banyak orang Amerika. Mengajak orang Amerika meninggalkan dunia malam, meninggalkan minuman keras dan wanita penghibur. ‎Karena itu Shamsi berbicara bukan untuk kursi, tapi karena agama mewajibkan ia berbicara benar tanpa harap imbalan. 

BACA JUGA: Forum Honorer K2 Mulai Galang Kekuatan untuk Aksi 15 September

"Apa salah Shamsi Ali? Apa karena mengecam ketua dan wakil ketua DPR hadir di kampanye seorang yang selama ini identik dengan Raja Judi. Jadi kesalahan Shamsi Ali hanya satu, berkata benar," ujarnya. 

BACA JUGA: Aturan Gaji Baru PNS Belum Bisa Diterapkan Tahun Depan

Adian Napitupulu. Foto: dok.JPNN.com

Menurut Adian, Shamsi seharusnya disomasi ketika ia menyiapkan wanita penghibur, jual minuman keras atau jadi manajer sexy dancer. Bukan justru ketika melakukan hal yang benar. Karena itu ketika Shamsi berbicara melawan sikap "menghamba" ketua dan wakil ketua DPR pada Raja Judi, maka Shamsi Ali harus dibela.

"Saya selalu bingung oleh sikap Fadli Zon. Dulu ia bilang anti PKI tapi ia bawa mawar merah ke kubur Karl Marx. Ia menebar senyum puja dan puji pada raja judi, tapi Imam Masjid mau disomasi. Fadli memang aneh, antara kata dan perbuatannya tak pernah sama," ujar Adian. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 11 Pesan buat Fadli Zon dari Imam Besar di New York


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler