Raja Kelantan Diduga Culik Model

Ibu Lapor ke Mabes Polri dan Dubes RI

Selasa, 21 April 2009 – 06:01 WIB
IBUNDA model Manohara Odelia, Daisy Fajarina saat menjelaskan soal penyekapan anaknya oleh Kerajaan Kelantan, Malaysia di restoran AMPERA, Radio Dalam, Jakarta, Senin (20/4). Daisy menangis karena anaknya juga mengalami penyiksaan. Foto: Aditia Saputra/Nonstop/JPNN
JAKARTA - Manohara Odelia Pinot, model terpilih 100 pesona Indonesia di Herper's Bazaar Magazine, diduga diculik putra raja Kelantan, MalaysiaHal tersebut dituturkan ibunda Manohara, Daisy Fajarina, 44, yang tak sanggup lagi menahan kerinduan bertemu Manohara.

Didampingi putri pertamanya, Dewi Sari Asih (kakak Manohara), Daisy menceritakan, musibah keluarganya itu bermula dari perkenalan Manohara dengan putra raja Kelantan Tengku Muhammad Fakhry pada sebuah jamuan makan malam di Prancis, 2004.

Saat itu, keluarga Daisy memang masih berdomisili di Prancis

BACA JUGA: Usulan CPNS Diperketat

Dalam acara tersebut, turut hadir pejabat tinggi Malaysia
Di antaranya, Wakil Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (kini PM) dan keluarga Kerajaan Kelantan, Malaysia

BACA JUGA: Koalisi, PAN Harus Pasang Harga

Saat itulah, kata Daisy, Fakhry yang berumur 26 tahun tersebut kepincut pada Manohara yang baru berumur 14 tahun.

Alih-alih mendekati Manohara, Fakhry merapat ke Daisy
Dia meminta izin untuk membina hubungan dekat dengan putri kedua Daisy tersebut

BACA JUGA: Pemda Jangan Asal Usul

Tampaknya, perilaku sopan Fakhry itu tak sebanding dengan kelakuannya.

Hubungan Manohara dengan Fakhry terlalu jauh berjalanBahkan, akhir 2007, Manohara mengaku kepada Daisy bahwa Fakhry telah merenggut kegadisannya''Tapi, kata Manohara, Fakhry mau bertanggung jawab,'' tuturnyaDaisy pun tak jadi marah.

Akhirnya, 17 Agustus 2008, mereka diundang ke Kelantan, MalaysiaDaisy mengira acara tersebut adalah sekadar bersilaturahmi serta dalam rangka memperkenalkan Manohara kepada ayah dan ibunda Fakhry, Tengku Muhammad Fakhry PetraTampaknya, raja Kelantan memaksa agar Manohara dan Fakhry dinikahkanKemudian, oleh mufti (ketua agama) ditentukan pernikahan digelar pada 26 Agustus 2008.

Daisy awalnya menolakSebab, dirinya masih harus mengurus surat-surat dan membicarakannya dengan keluarga di IndonesiaNamun, setelah ditunggu beberapa lama, tak ada konfirmasiTak ada gelagat pihak kerajaan ingin mengadakan acara itu di IndonesiaDaisy dan keluarga pun kembali ke Indonesia.

Akhir 2008, Manohara kabur dari MalaysiaDia pulang ke IndonesiaKepada ibunya, dia mengaku diperlakukan tidak baik dan mengancam tak mau balik selama Fakhry tidak meminta maaf.

Apa saja perlakukan itu? Dewi menuturkan, perilaku Fakhry sangat kasarKetika Manohara sedang berhalangan melayani hubungan intim, Fakhry marah-marahDia bahkan menghardik istrinya itu untuk tidak tidur di kamar Fakhry.

Hingga Februari 2009, Manohara tetap tak mau balikKeluarga kerajaan terus berupaya membujukSaat ulang tahun ke-17, 25 Februari 2009, Manohara dihadiahi mobilBahkan, 9 Maret lalu, mereka diajak umrah sekeluargaKeluarga pun luluh''Ya kami menghargaiBerarti, mereka memang punya niat baik,'' katanya.

Saat berangkat ke bandara, Daisy dan Manohara ditempatkan dalam kendaraan berbedaBegitu tiba di sebuah bandara khusus, Manohara langsung dinaikkan pesawatDaisy dan Dewi yang ingin menyusul tak bisaMereka langsung ditinggal.

Sejak saat itu, Manohara tak pernah kontak dengan DaisyBahkan, nama Daisy dan keluarganya masuk dalam daftar cekal kedatangan ke MalaysiaPada 23 Maret 2009, Daisy melapor ke Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu.

Dia juga sudah mengajukan permohonan tertulis kepada raja Kelantan, tapi tak ada respons sampai sekarang''Saya juga sudah melapor ke Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia, bahkan sudah ketemu Pak Da'i Bachtiar (duta besar Indonesia untuk Malaysia, Red)Juga sudah melapor ke Mabes PolriTapi, mereka seperti tidak bisa berbuat apa-apa,'' ujar Daisy meratap.

Sementara itu, Juru Bicara Deplu Teuku Fauziyahsyah mengakui bahwa laporan itu sudah masuk ke DepluNamun, dia tak bisa banyak berbuatSebab, Daisy sebagai pihak pelapor adalah orang ketigaKalau memang ada masalah dalam pernikahan antarnegara itu, kata dia, mestinya Manohara yang melaporNamun, dia mengaku tak bisa berkomentar banyakSebab, kasus itu sendiri belum jelas apa saja kerugian yang dialami Manohara sebagai istri''Kalau ikatannya sudah suami-istri juga susahKan suami memiliki hak terhadap istrinyaTapi nanti akan kita lihat bagaimana perkembangannya nanti,'' katanya(aga)

BACA ARTIKEL LAINNYA... JPU KPK Tampil Lengkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler